Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi tinggi gelombang laut di jalur penyeberangan Padangbai-Lembar dan Sanur-Nusa Penida diperkirakan mencapai hingga 2,5 meter pada 17-18 Mei 2023.
"Kami minta selalu perhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Rabu.
Sedangkan kecepatan angin di dua jalur penyeberangan itu diperkirakan mencapai hingga 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam yang bertiup dari arah tenggara-selatan.
Ada pun jalur penyeberangan Pelabuhan Padangbai berada di Kabupaten Karangasem, Bali yang menghubungkan Pelabuhan Lembar di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jalur penyeberangan ini melintasi Selat Badung dan Selat Lombok.
Selain itu, jalur penyeberangan Pelabuhan Sanur di Denpasar menghubungkan Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung yang kerap padat sebagai jalur penyeberangan wisata bahari.
Penyeberangan Sanur-Nusa Penida melintasi Selat Badung.
BMKG memperkirakan Selat Badung, Selat Bali bagian selatan dan Selat Lombok bagian selatan memiliki potensi tinggi gelombang laut mencapai hingga 2,5 meter yang masuk kategori sedang.
Ada pun kondisi cuaca tersebut, berdasarkan analisis BMKG disebabkan oleh suhu muka laut berkisar 28-31 derajat celcius yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.
Selain itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 milibar atau 1.500 meter.
Sementara itu, jalur penyeberangan lain di antaranya Gilimanuk-Ketapang, ketinggian gelombang laut diperkirakan rendah hingga mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin hingga 15 knot yang bertiup dari tenggara-barat daya.
Selain itu, ketinggian gelombang di jalur penyeberangan Kusamba-Nusa Penida dan Padangbai-Nusa Penida diperkirakan juga rendah atau hingga 1,25 meter dengan kecepatan angin hingga 15 knot yang bertiup dari tenggara-selatan.
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Bali, yang membawahi operasional Pelabuhan Sanur menyatakan 64 armada kapal cepat yang melayani penyeberangan ke Nusa Penida sudah menjalani uji petik.
Ada pun pemeriksaan uji petik itu di antaranya pemeriksaan sertifikat dan dokumen di atas kapal, pemeriksaan bidang status hukum kapal dan keselamatan kapal.
Selain itu, pemeriksaan manajemen keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dan pengawakan kapal, pengujian beberapa alat keselamatan kapal.
Kepala Seksi Keamanan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Benoa Bali Ketut Mulyana meminta operator kapal yang melayani penyeberangan Sanur-Nusa Penida untuk tidak nekat berlayar apabila cuaca buruk.
"Sebelum surat persetujuan berlayar diterbitkan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dokumen kapal dan melakukan pengawasan penumpang yang naik ke kapal," imbuhnya.
Baca juga: BMKG: Cerah berawan dominasi cuaca di Denpasar dan kota-kota besar