Negara (Antara Bali) - Potensi pasar itik di Bali belum digarap maksimal, padahal kebutuhan pasar cukup tinggi yang membuat beberapa orang nekat menyelundupkan unggas tersebut dari Jawa.
"Di daerah kita belum ada kelompok ternak itik. Pemeliharaan masih dilakukan individu-individu dengan pola sangat tradisional," kata Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasi Peternakan, Dinas Kehutanan, Pertanian dan Peternakan Jembrana, Gede Kasthama, di Negara, Selasa.
Meskipun tidak tahu persis berapa kebutuhan itik di Bali, Kasthama mengakui, sebenarnya sektor peternakan ini potensial sebagai sumber ekonomi asal digarap dengan profesional.
"Peternak itik disini, rata-rata memelihara untuk diambil telurnya, lalu dijual setelah itik tersebut sudah tua sehingga harganya rendah. Harusnya dikembangkan, budidaya itik pedaging yang harganya lebih tinggi," ujarnya. (GBI/T007)