Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menyayangkan pembongkaran sejumlah menara Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Badung, Bali, karena dinilai sangat merugikan perusahaan, tidak saja secara material tapi juga inmaterial.
"Kami secara bisnis jelas sangat dirugikan karena banyak pelanggan yang komplain mengapa jaringan tiba-tiba hilang. Padahal Bali salah satu lokasi yang banyak pelanggan XL," kata Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata I Gede Darmayusa" kepada pers di Jakarta, Jumat.
Dalam keterangan pers usai PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2023, ia mengatakan, kalau dihitung secara kerugian material perusahaan belum bisa mengetahui, tapi kalau secara inmaterial sudah banyak pelanggan yang mengeluh jaringan hilang.
Baca juga: Pemkab Badung mulai bongkar menara telekomunikasi ilegal
Akibat keluhan jaringan XL Axiata yang hilang tersebut, lanjut dia, banyak pelanggan yang beralih ke provider lain dan ini jelas amat sangat merugikan perusahaan.
Menurut dia, untuk mengembalikan kembali pelanggan XL Axiata dari provider lain tidaklah mudah dan tidak membutuhkan waktu sebentar. "Tidak cukup dua atau tiga bulan mengembalikan pelanggan menggunakan kami lagi, enam bulan pun itu belum tentu dan ini tentu sangat merugikan kami," katanya.
Dirinya pun sudah meninjau sejumlah lokasi menara BTS yang dibongkar dan sangat menyayangkan tindakan tersebut karena lokasi menara tersebut sesungguhnya merupakan wilayah ramai penghuni dan lalu lintas.
"Akibat dari pembongkaran menara maka wilayah tersebut menjadi blank spot yang artinya tidak ada jaringan XL Axiata. Artinya masyarakat khususnya pelanggan juga dirugikan," katanya tanpa menyebutkan berapa menara yang dibongkar.
Perusahaan menyesalkan tindakan tersebut apalagi Bali selama ini menjadi salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia.
Gede tetap berharap perusahaan masih terus eksis di Bali dan terus memperkuat jaringan di Pulau Dewata karena provinsi itu menjadi salah satu andalan bagi perusahaan untuk luar Jawa.