Denpasar (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal menyatakan akan ikut memonitor kasus pembunuhan Putu Eka Astina (40) yang tewas saat malam pengerupukan atau sehari menjelang Nyepi ketika sedang menonton ogoh-ogoh di Denpasar, Bali.
"Kami turut berbela sungkawa dan akan ikut mengawal penanganan kasus tersebut," kata Hekal dalam keterangan tertulisnya diterima di Denpasar, Senin.
Hekal yang juga politisi dari Partai Gerindra itu menyampaikan hal tersebut disela-sela kunjungan kerjanya di Bali pada Minggu (26/3).
Hekal didampingi Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali Made Muliawan Arya mendatangi rumah keluarga mendiang I Putu Eka Astina (40) alias Tu Pekak, di Denpasar pada Minggu (26/3).
Sementara itu Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya mengapresiasi kepedulian Hekal terhadap masyarakat Bali, salah satunya Tu Pekak, yang menjadi korban pengeroyokan dan pembunuhan pada malam pengerupukan, Selasa (21/3) Denpasar-Bali.
"Intinya pak Hekal menyampaikan duka-cita yang mendalam kepada keluarga korban dan memberikan support (dukungan). Beliau berpesan kepada kami untuk memastikan anak almarhum tidak putus sekolah," ujar pria yang akrab disapa De Gadjah ini.
Kata De Gadjah, Mohamad Hekal akan ikut memonitor penanganan kasus pembunuhan ini dari pusat dan memastikan hukum berjalan dengan baik serta seadil-adilnya.
"Beliau memberi dukungan kepada keluarga korban. Pak Hekal datang sebelum ke bandar udara, langsung kami dampingi, karena beliau pas berkunjung ke Bali," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini.
Pada malam pengerupukan menjelang hari Raya Suci Nyepi di Jalan Veteran Denpasar, I Putu Eka Astina (40) alias Tu Pekak tewas dikeroyok dan ditikam senjata tajam saat menonton ogoh-ogoh bersama anak dan istrinya.
Korban ditusuk oleh dua pelaku yang dikenalnya, yakni I Gede Santiana Putra alias De Anggur dan I Dewa Gede Raka Subawa. Korban dan pelaku sama-sama berasal dari Banjar Karang Sari, Dangin Puri Kaja, Denpasar.
Tim Resmob Polresta Denpasar telah menangkap kedua pelaku dan masih menjalani pemeriksaan. Polisi menduga masih ada pelaku lainnya dan saat ini dalam pengejaran.