Sebagian keluarga korban kebakaran depo Pertamina Plumpang mendatangi RS Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu untuk mencari anggota keluarga dan kerabatnya.
Mereka dilayani oleh pihak rumah sakit itu melalui dua posko. Posko pertama difungsikan untuk pendataan, sedangkan posko kedua untuk menampung informasi yang disampaikan oleh anggota keluarga.
Salah satu warga Jalan Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, yang menjadi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Hadi (30). Dia sempat melarikan diri saat terdengar ledakan pertama di depo tersebut pada Jumat malam (3/3).
Mereka dilayani oleh pihak rumah sakit itu melalui dua posko. Posko pertama difungsikan untuk pendataan, sedangkan posko kedua untuk menampung informasi yang disampaikan oleh anggota keluarga.
Salah satu warga Jalan Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, yang menjadi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Hadi (30). Dia sempat melarikan diri saat terdengar ledakan pertama di depo tersebut pada Jumat malam (3/3).
"Adik saya (Hadi) sempat melarikan diri bersama keluarga yang lain saat terjadi ledakan pertama di depo Pertamina tersebut," kata Kakak ipar Hadi, Siti Maimunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Namun Hadi kembali masuk ke rumah untuk mengambil barang-barang yang tertinggal. Namun naas, pada ledakan kedua yang lebih besar, Hadi tak kunjung keluar.
"Mungkin sudah menghirup bau bensin membuat Hadi lemas," kata Siti.
Siti menjelaskan, saat peristiwa itu terjadi Hadi tengah menonton TV di rumah kontrakannya yang berdekatan dengan depo Pertamina itu.
"Batasnya hanya tembok dengan depo Pertamina," ujarnya.
Kedatangannya ke RS Polri untuk mendaftar di posko antemortem guna memastikan apakah salah satu jenazah yang telah berada di rumah sakit itu merupakan jenazah Hadi.
"Pihak keluarga sudah mencari ke beberapa rumah sakit. Di Rumah Sakit Koja, Rumah Sakit Mulyasari dan Rumah Sakit Pelabuhan. Namun, ternyata sudah dibawa ke RS Polri," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa salah satu jenazah memiliki ciri yang sama dengan Hadi, yakni ada tahi lalat di dagunya.
Namun untuk memastikan hal itu, kata dia, ibunya tengah menuju ke RS Polri untuk menjalani tes DNA mengingat data identitas Hadi ludes terbakar, baik KTP maupun Kartu Keluarga (KK).
"Data tentang Hadi tidak lengkap karena KTP dan kartu keluarga hangus terbakar," katanya.
Berdasarkan data pembaruan PMI pada Sabtu 07.58 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 13 jiwa akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam.
Sedangkan korban yang dinyatakan hilang telah berkurang dari delapan orang menjadi tersisa lima orang saja.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang akibat kebakaran tersebut.
Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk para korban yang terdampak kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang tewaskan 13 orang dan 49 orang lainnya luka bakar
Siti menjelaskan, saat peristiwa itu terjadi Hadi tengah menonton TV di rumah kontrakannya yang berdekatan dengan depo Pertamina itu.
"Batasnya hanya tembok dengan depo Pertamina," ujarnya.
Kedatangannya ke RS Polri untuk mendaftar di posko antemortem guna memastikan apakah salah satu jenazah yang telah berada di rumah sakit itu merupakan jenazah Hadi.
"Pihak keluarga sudah mencari ke beberapa rumah sakit. Di Rumah Sakit Koja, Rumah Sakit Mulyasari dan Rumah Sakit Pelabuhan. Namun, ternyata sudah dibawa ke RS Polri," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa salah satu jenazah memiliki ciri yang sama dengan Hadi, yakni ada tahi lalat di dagunya.
Namun untuk memastikan hal itu, kata dia, ibunya tengah menuju ke RS Polri untuk menjalani tes DNA mengingat data identitas Hadi ludes terbakar, baik KTP maupun Kartu Keluarga (KK).
"Data tentang Hadi tidak lengkap karena KTP dan kartu keluarga hangus terbakar," katanya.
Berdasarkan data pembaruan PMI pada Sabtu 07.58 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 13 jiwa akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam.
Sedangkan korban yang dinyatakan hilang telah berkurang dari delapan orang menjadi tersisa lima orang saja.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang akibat kebakaran tersebut.
Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk para korban yang terdampak kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang tewaskan 13 orang dan 49 orang lainnya luka bakar