Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing, China, tutup sementara hingga 20 Desember 2022 karena, berdasarkan hasil tes PCR secara independen yang keluar pada Kamis, sebagian besar staf dan pegawai terdeteksi positif COVID-19.
Sesuai protokol kesehatan di Beijing, bagi yang positif COVID-19 diharapkan melakukan karantina mandiri di rumah hingga dapat pulih kembali, demikian diumumkan KBRI Beijing.
Sebelum kembali dibuka, KBRI Beijing akan menggelar lagi tes PCR secara independen pada Senin (19/12).
Sekiranya tes PCR menunjukkan hasil terbaik, KBRI Beijing mengatakan kantor perwakilan RI tersebut kembali dapat beroperasi secara reguler.
Baca juga: Indonesia dan China tanda tangani komitmen dagang senilai Rp125,6 triliun
Sebelumnya, KBRI Beijing menggelar tes PCR massal secara independen untuk staf dan keluarganya pada Rabu (14/12). Hasil tes PCR tersebut keluar pada Kamis.
KBRI Beijing tidak menyebutkan berapa banyak anggota staf dan pegawainya yang hasil tes PCR-nya menunjukkan positif COVID-19.
"Mohon maaf hari ini pelayanan tutup. Silakan datang lagi Selasa (20/12) depan," kata Atase Imigrasi KBRI Beijing Raden Fitri Saptaji kepada dua warga negara Indonesia yang hendak mengajukan permohonan perpanjangan paspor.
Sejak otoritas China mengumumkan pelonggaran kebijakan antipandemi COVID-19 pada Rabu (7/12), situasi di Beijing secara umum masih lengang karena banyak warga mengalami flu, yang diduga sebagai COVID-19 varian Omicron.
Terkait banyaknya warga yang mengeluh demam, China mendirikan sekitar 14.000 unit klinik flu di kota kelas dua.
Selain itu, terdapat pula 33.000 unit bangsal flu di berbagai pelosok.
Baca juga: KBRI Beijing mulai proses visa peliput KTT G20