Denpasar (ANTARA) - Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Bali membekali pelatihan komputer untuk program Photoshop bagi para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Yayasan Bunga Bali.
"Kami berharap dengan pelatihan yang diberikan ini dapat menjadi bekal bagi penyandang disabilitas untuk bersaing dengan pencari kerja lainnya," kata Ketua Tim PKM Unwar Denpasar Komang Ema Marsitadewi, SIP, MPA di Denpasar, Selasa.
Menurut Ema, dengan bekal kemampuan Photoshop tersebut, selain memiliki keterampilan tambahan untuk bersaing dalam dunia kerja, para penyandang disabilitas diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.
"Melalui kegiatan PKM ini kami juga memberikan pemahaman terkait manajemen konflik di lingkungan sekitar, termasuk di tempat kerja," ujar dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara FISIP Unwar itu.
Kegiatan PKM dengan menyasar penyandang disabilitas ini sesuai dengan Perda Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
Bidang-bidang yang diatur dalam Perda No 9 Tahun 2015, yakni pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, seni budaya, dan olahraga, keagamaan dan adat, pemberitaan, politik, bantuan hukum, penanggulangan bencana, tempat tinggal, dan rehabilitasi.
Untuk kegiatan PKM ini, Ema berkolaborasi dengan dua anggota tim lainnya, yakni Made Bayu Permana dan I Nyoman Mangku Suryana SH, MH serta dibantu dua orang mahasiswa.
Yayasan Bunga Bali merupakan salah satu yayasan di Provinsi Bali yang memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas. Yayasan ini aktif membantu mereka yang berkebutuhan khusus agar memiliki kemampuan untuk dapat bersaing dengan para pekerja lainnya.
Selain itu, Yayasan Bunga Bali juga membantu menghubungkan penyandang disabilitas ke beberapa perusahaan yang siap menerima kaum difabel.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan para mitra kerja, penyandang disabilitas belum memiliki kemampuan komputer yang cukup. Oleh karena itu, mereka menginginkan adanya pelatihan komputer agar dapat menunjang penyandang disabilitas dalam mencari pekerjaan.
Sebelum pelatihan diberikan, peserta juga diminta mengisi pretest yang digunakan sebagai acuan memulai pelatihan.
Hamdani, salah satu peserta pelatihan mengaku senang bisa mendapatkan pelatihan Photoshop itu. "Dengan pelatihan ini, saya bisa dapat ilmu. Saya selama ini memang suka edit-edit foto. Inginnya pelatihan bisa lebih lama lagi," ujarnya.