Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, menggali potensi generasi muda di daerah setempat dalam mendesain kemasan produk dengan menggelar lomba kreativitas desain kemasan yang diikuti kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari di Denpasar, Kamis, mengatakan lomba ini ditargetkan untuk generasi muda karena mereka saat ini banyak yang tertarik terjun ke dunia wirausaha.
"Selain itu mereka memiliki daya kreativitas yang tinggi, yang tentu akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mandiri di Kota Denpasar," ujarnya.
Dalam lomba tersebut, kata dia, Disperindag Kota Denpasar bekerja sama dengan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar.
"Lomba ini bertujuan untuk memperkuat daya tarik produk-produk IKM/UKM di Kota Denpasar, dengan menggali bibit-bibit desainer kemasan yang andal. Selain untuk memasarkan produknya sendiri, maupun menjual keahliannya sebagai jasa branding dan packaging produk untuk IKM/UKM lain," ucapnya.
Lomba produk kemasan ini diikuti 73 peserta terdiri dari 58 mahasiswa dan 15 orang dari masyarakat umum.
Acara dibuka oleh Asisten I Setda Kota Denpasar I Made Toya. Hadir juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara, beserta Wakil Ketua Ayu Kristi Arya Wibawa, didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Lomba dimenangkan oleh Bianca Marchia untuk kategori mahasiswa dan I Made Adi Prabawa untuk kategori umum.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah untuk penguatan ekonomi masyarakat di Kota Denpasar.
"Dalam mendukung ekonomi kreatif sesuai dengan visi Kota Denpasar yakni Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju, kegiatan seperti ini diharapkan menjadi stimulus bagi desainer-desainer produk lain yang ada di Kota Denpasar," ujarnya.
Selain itu kegiatan itu terafiliasi dengan UPTD Layanan Desain Denpasar (LDD) yang telah dibentuk sejak 2018 untuk membantu mengembangkan produk, mengingat baru 3,8 persen dari 5.308 industri menengah yang ada di Kota Denpasar baru terdaftar di LDD.
"Ke depan perlu didorong para UKM/IKM untuk memanfaatkan Layanan Desain Denpasar ini," ucap istri Wali Kota Denpasar itu.