Denpasar (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan rangkaian kegiatan Presidensi G20 di Pulau Dewata telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan III-2022, sebesar 8,09 persen (yoy).
"Tingginya realisasi pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari persiapan menjelang aktivitas dengan massa dalam jumlah besar, seperti perhelatan akbar G20 dan side event G20," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali triwulan III 2022 secara tahunan tumbuh sebesar 8,09 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan 3,05 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan capaian triwulan II-2022 (q-to-q), ekonomi Bali triwulan III-2022 tercatat tumbuh sebesar 0,60 persen.
Jika diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2022 sampai dengan triwulan III- 2022, maka ekonomi Bali pada Januari-September 2022 tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen (c-to-c).
"Selain didongkrak berbagai kegiatan jelang puncak Presidensi G20, pertumbuhan ekonomi Bali juga didorong pertemuan berskala nasional maupun internasional, dan meningkatnya aktivitas pariwisata," ucap Trisno.
Baca juga: BI Bali: 65 persen pengeluaran wisatawan untuk kuliner "Food and Beverage"
Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan III 2022 terutama bersumber dari kenaikan kinerja lapangan usaha (LU) terkait pariwisata, yaitu transportasi, penyediaan akomodasi dan makan minum serta perdagangan besar dan eceran.
Lapangan Usaha Akmamin didorong oleh keberlanjutan pelonggaran mobilitas masyarakat dan persyaratan perjalanan di tengah momentum libur musim panas di Eropa dan Amerika Serikat.
Selain itu, penyelenggaraan berbagai side event G20 dan ajang strategis lainnya di Bali, mampu mendorong kenaikan jumlah wisatawan Bali pada triwulan III 2022.
"Tingkat hunian hotel bintang meningkat signifikan dari 31,70 persen pada triwulan II menjadi 40,78 persen pada triwulan III tahun 2022," ucapnya.
Dengan perkembangan tersebut juga didukung serta kenaikan jumlah penerbangan ke Bali.
Frekuensi penerbangan langsung ke Bali meningkat dari 31 penerbangan per minggu pada akhir triwulan II 2022 menjadi 412 penerbangan per minggu pada akhir triwulan III 2022, yang berdampak signifikan kepada LU Transportasi.
Baca juga: BI: Transaksi "money changer" di Bali setiap bulan capai Rp627 miliar
Sementara itu, kinerja LU Perdagangan meningkat seiring kenaikan permintaan barang dan jasa karena intensitas aktivitas pariwisata.
Berdasarkan sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama bersumber dari peningkatan komponen konsumsi masyarakat seiring peningkatan lapangan usaha terkait pariwisata termasuk dampak dari pencairan gaji ke-14 ASN pada Juli 2022.
Pertumbuhan juga didukung komponen ekspor khususnya ekspor jasa sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah wisatawan mancanegara pada triwulan III 2022. Selain itu, ekspor barang juga meningkat didorong kenaikan permintaan dari luar negeri.
Sementara itu, pertumbuhan investasi ditopang oleh terus berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta.
"Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Bali tetap tumbuh kuat pada triwulan IV 2022, meskipun akan sedikit melandai dibandingkan triwulan III 2022 yang merupakan puncak pertumbuhan ekonomi Bali," ujar Trisno.