Badung (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid memastikan pemerintah terus mendukung penyelenggaraan BaliMakãrya Film Festival Internasional (BFFI) demi memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia dan mewujudkan Bali sebagai hub film di Asia Tenggara.
Di Malam Penganugerahan Piala Penjor, yang merupakan acara puncak BaliMakãrya Film Festival, Hilmar menyampaikan pihaknya menanti penyelenggaraan BaliMakãrya Film Festival Ke-3 di Bali pada 2023.
“Kami berharap BaliMakãrya Film Festival Ke-3 terus digelar tahun depan. Kementerian akan mendukung kegiatan tersebut,” kata Dirjen Kebudayaan RI saat memberi sambutan pada Malam Malam Penganugerahan Piala Penjor BaliMakãrya Film Festival di Seminyak, Badung, Bali, Jumat.
Dalam kesempatan yang sama, Hilmar menyambut baik BaliMakãrya telah fokus menjadi wadah bagi film-film dan sineas di Asia Tenggara.
“Mari pertahankan BaliMakãrya tetap seperti itu,” kata dia.
Baca juga: Film Balada Si Roy ajak anak muda Bali rawat lingkungan
Dalam kesempatan itu, ia juga memuji film-film yang dipentaskan di BaliMakãrya.
“Ada 25 film, itu petanda yang bagus,” kata Hilmar.
BaliMakãrya Film Festival menampilkan 25 film dari dalam negeri dan luar negeri di beberapa bioskop di Badung, Bali, pada 16–20 Oktober 2022. Selepas lima hari penayangan, BaliMakãrya pun memberi anugerah untuk sembilan kategori pada acara puncaknya, Jumat (21/10).
Direktur Program BaliMakãrya Film Festival Internasional 2022 John Badalu menyampaikan sembilan kategori yang mendapat Piala Penjor, yaitu Film Dokumenter Terbaik Asia Tenggara, Indonesian Film Showcase Competition untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Piala Penjor BaliMakãrya juga diberikan kepada Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Southeast Asian Competition.
Baca juga: BaliMakarya akan bantu Bali jadi hub perfilman Asia Tenggara
Berikut nominasi penerima Piala Penjor BaliMakãrya Film Festival 2022:
Penjor Award for Best Southeast Asian Documentary
Children of The Mist by Ha Le Diem (Vietnam)
Penjor Award for Indonesian Film Showcase
Pemeran Utama Wanita Terbaik
Asmara Abigail (Galang)
Salvita Decorte (Potret Mimpi Buruk)*
Widika Sidmore (Death Knot)
Pemeran Utama Pria Terbaik
Abidzar Al Ghifar (Balada Si Roy)
Cornelio Sunny (Death Knot)
Elang El Gibran (Galang)
M. Aldifi Tegarajasa atau Tegar (Tegar)*
Sutradara Terbaik
Adrianto Dewo (Galang)
Cornelio Sunny (Death Knot)
Fajar Nugros (Balada Si Roy)
Ismail Basbeth (Potret Mimpi Buruk)*
Film Terbaik
Death Knot - Cornelio
Galang - Adrianto Dewo*
Potret Mimpi Buruk - Ismail Basbeth
Tegar - Anggi Frisca
Penjor Award for Southeast Asian Feature Competition
Pemeran Utama Wanita Terbaik
Asmara Abigail (Stone Turtle)*
Happy Salma (Nana)
Hong Huifang (Ajoomma)
Nguyen Hai Yen (Memento Mori: Earth)
Rans Rifol (Whether The Weather Is Fine)
Pemeran Utama Pria Terbaik
Arswendy Beningswara (Nana)*
Korndanai Marc Dautzenberg (Arnold Is A Model Student)
Lam Duy Phuong (Memento Mori: Earth)
Rafi Anwar Musadad (Alang Alang)
Kang Hyung Suk (Ajoomma)
Sutradara Terbaik
Carlo Francisco Manatad (Whether The Weather Is Fine)
He Shuming (Ajoomma)
Kamila Andini (Nana)*
Khusnul Khitam (Alang Alang)
Woo Ming Jin (Stone Turtle)
Film Terbaik
Ajoomma by He Shuming*
Arnold is A Model Student by Sorayos Prapapan
Memento Mori: Earth by Marcus Manh Cuong Vu
Nana by Kamila Andini
Whether The Weather Is Fine by Carlo Francisco Manatad
Dirjen Kebudayaan terus dukung BaliMakarya Film Festival
Jumat, 21 Oktober 2022 20:08 WIB