Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Investasi Indonesia (Indonesia Investment Authority/INA) dan Allianz Global Investors menandatangani perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan sebesar 300 juta dolar AS atau setara Rp4,5 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS) kepada Traveloka.
Selain kedua lembaga tersebut, perjanjian juga diteken oleh BlackRock (melalui kredit swasta dana yang dikelolanya), Orion Capital Asia (melalui dana dan rekening yang dikelola oleh mereka), dan lembaga keuangan global terkemuka lainnya.
"Putaran pembiayaan kerja sama ini sejalan dengan misi INA menciptakan kemakmuran Indonesia jangka panjang, dengan meletakkan fondasi ekosistem digital berkelanjutan, termasuk infrastruktur, layanan, dan platform digital yang akan sangat membantu mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi," kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Pembiayaan akan mendukung pertumbuhan ekosistem digital di sektor perjalanan dan akan memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih jauh, sambil memperkuat statusnya sebagai salah satu pemimpin teknologi di kawasan.
Agen perjalanan online telah melihat bagian mereka dari pemesanan pariwisata bruto Indonesia meningkat dari 24 persen sebelum pandemi menjadi 33 persen pada tahun 2021 dengan harapan mencapai 36 persen pada tahun 2024
Sementara itu, CEO and Co-founder Traveloka Ferry Unardi mengaku senang dapat dapat menambahkan INA, BlackRock, Allianz Global Investors, Orion, dan lainnya ke dalam kelompok investor berkomitmen yang percaya pada visi Traveloka untuk memenuhi aspirasi perjalanan dan gaya hidup pengguna.