Jakarta (ANTARA) - Mengenakan kain batik berwarna merah bercorak kontemporer dengan nuansa kuning keemasan dan hitam, bawahan panjang merah marun dan jilbab kuning gading, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengajak para Menteri Ketenagakerjaan G20 untuk bersama-sama memulihkan kondisi global dari dampak pandemi COVID-19.
Dia meyakini bahwa situasi yang terjadi saat ini dan tantangan di masa depan hanya dapat diselesaikan melalui kerja bersama.
Ida agaknya sangat menyadari bahwa tantangan dunia kerja, kini dan masa datang sangat berat. Pandemi memukul dunia kerja seiring dengan melemahnya perekonomian. Aktivitas industri, perdagangan dan jasa turun hingga ke titik nadir akibat pandemi.
Belum usai pandemi, ketika kasus positif COVID-19 melandai dan aktivitas ekonomi mulai bergerak, dunia mengalami krisis baru, peperangan baru dimulai antara Rusia dan Ukraina dan muncul ketegangan dari blok barat Amerika dan sekutunya yang berdampak pada pasokan gas dan bahan bakar.
Di sisi lain, ancaman perubahan iklim dikhawatirkan menimbulkan krisis baru pada pasokan pangan dunia. Pada setiap pelemahan ekonomi dunia yang berdampak pada perekonomian dalam negeri akan berdampak pada dunia kerja.
Baca juga: Menaker: BSU penghargaan untuk peserta jaminan sosial ketenagakerjaan
Kala menyampaikan pidato pada G20 Labour and Employment Ministers Networking Dinner with Social Partners di Badung, Bali, Selasa (13/9/2022), Ida mengutip kata bijak masyarakat Bali, "Raket sekadi sampat lidi" yang artinya Rekatlah seperti sapu lidi.
Kata bijak ini memiliki makna yang dalam tentang kekuatan persatuan. Dia sangat senang melihat perwujudan nilai itu di ajang tersebut.
Sapu lidi masih digunakan masyarakat Bali, juga masyarakat Indonesia umumnya untuk membersihkan halaman rumah. Lidi berasal dari tulang daun kelapa. Daunnya disisihkan, lalu tersisa tulangnya.
Lidi baru bermanfaat untuk menyapu jika disatukan, dieratkan, dan ditata agar mekar ke bawah dan sampah, dedaunan yang rontok, rumput kering tersapu. Di sisi lain, di atasnya yang dijadikan pegangan harus mengecil agar bisa digenggam atau diikat pada tongkat agar penyapu tidak membungkuk.
Mengikat lidi agar bersatu dan bermanfaat untuk menyelesaikan masalah agaknya itu yang ditekankan Bu Menteri. Hanya dengan bersatu, permasalahan ketenagakerjaan bisa diselesaikan, baik itu pengangguran, perlindungan, keselamatan, hak normatif seperti jaminan sosial (kesehatan dan ketenagakerjaan) hingga kesejahteraan, seperti besaran upah, aktualisasi diri, kebebasan berserikat dan berkumpul, menyatakan pendapat yang dilindungi oleh peraturan perundangan.
Pulih bersama
Pemerintah Indonesia mengapresiasi kehadiran para Menteri Ketenagakerjaan G20 yang tidak hanya mencerminkan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia, tetapi juga menunjukkan komitmen seluruh anggota G20 untuk bersama-sama menyelesaikan tantangan global bidang ketenagakerjaan.
Melihat antusiasme di wajah semua peserta, Ida sangat optimis, kita dapat melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan global secara bersama-sama.
Indonesia juga mengapresiasi seluruh delegasi G20 Employment Working Group (EWG), di mana berbagai poin penting yang telah dibahas dan disepakati dalam forum EWG. Di antaranya pengembangan kapasitas manusia di dunia kerja pembelajaran sepanjang hayat, yang salah satunya model pendekatan dari bawah (bottom-up) melalui Community Based Vocational Training (CBVT).
Selain itu pertemuan juga mencapai kesepakatan terkait pentingnya memperbarui strategi keterampilan G20, penguatan pasar tenaga kerja inklusif untuk mengakomodasi penyandang disabilitas, iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja yang baik melalui UMKM dengan skala usaha yang terus meningkat, serta prinsip-prinsip perlindungan tenaga kerja adaptif bagi semua pekerja di dunia kerja yang terus berubah.
Indonesia juga menyambut baik Joint statement Labor 20 (L20) dan Business 20 (B20) yang menunjukkan semangat mengejawantahkan tema Recover Together, Recover Stronger.
Diyakini hal itu akan memberikan dampak yang baik di tingkat nasional dan global untuk menghadapi tantangan tenaga kerja di tengah situasi yang tidak pasti.
Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mendukung G20, B20 berkomitmen untuk berkontribusi memperbaiki kondisi ketenagakerjaan global melalui konsensus bersama dalam rangka menciptakan pertumbuhan yang inklusif, inovatif dan kolaboratif.
Untuk itu, B20 bersama L20 telah mengidentifikasi sejumlah isu yang mengemuka dan perlu diatasi bersama melalui tiga agenda utama, yaitu pekerjaan yang produktif, modern, dan layak; mendukung perusahaan berkelanjutan untuk menciptakan kondisi upah yang layak; serta menciptakan kebijakan perusahaan yang nondiskriminatif dan mendukung kesetaraan gender dalam perusahaan, baik di Indonesia maupun global.
B20 dan L20 juga dinilai telah berkolaborasi erat untuk mengatasi tantangan global dan geopolitical melalui penyusunan rekomendasi tripartit dalam rangka mendorong reformasi kondisi ketenagakerjaan yang lebih baik, khususnya untuk mengatasi kesenjangan peluang dan kondisi tenaga kerja antara negara maju dan berkembang.
Baca juga: Menaker targetkan penyaluran BSU selesai sebelum akhir tahun (video)
Ditutup
Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan resmi mengakhiri pertemuan keenam Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 6th G20 Employment Working Group/EWG Meeting).
Pertemuan ini menyepakati instrumen asesmen untuk mengukur kebijakan yang berpihak kepada penyandang disabilitas di suatu negara.
Pertemuan sudah menyepakati instrumen asesmen yang akan digunakan sebagai alat mengukur sejauh mana kebijakan setiap negara berpihak kepada kelompok disabilitas.
Contoh instrumen itu, seperti jumlah pekerja disabilitas yang bekerja di sektor swasta dan publik.
Bagi Indonesia, langkah itu telah dimulai dengan adanya Undang-Undang No.8/2016 tentang Penyandang Disabilitas yang di dalamnya terdapat kewajiban memperkerjakan disabilitas dua persen dari total pekerja untuk sektor publik dan satu persen untuk sektor swasta.
Hal itu akan dilihat perkembangannya pada pertemuan tahun 2024 dan evaluasi dilakukan setiap empat tahun pada masing-masing negara.
Penciptaan lapangan kerja yang inklusif merupakan salah satu isu yang diusung oleh Presidensi G20 Indonesia dalam pertemuan EWG yang akan dilanjutkan dalam Labor and Employment Ministers Meeting (LEMM) pada Rabu (14/9/2022) di tempat yang sama.
Pengamanan
Pengaman penyelenggaraan pertemuan EWG dan LEMM cukup ketat. Aparat keamanan bersiaga di tempat-tempat strategis, seperti di gerbang masuk hotel, dan sesekali patroli berkuda melintas di jalanan penghubung di kawasan hotel seluas 90 hektare di atas bukit dengan pemandangan indah Jimbaran Bay dan berjarak 10 kilometer dari Bandara International Ngurah Rai Bali.
Pertemuan EWG dihadiri oleh 20 pejabat senior negara anggota G20, empat pejabat senior dari empat negara permanen pengamat G20 dan dua pejabat senior dari dua organisasi internasional.
Sementara pertemuan LEMM akan dihadiri oleh 20 menteri tenaga kerja dari 20 negara anggota G20, empat menteri tenaga kerja dari empat negara permanen pengamat G20, lima menteri tenaga kerja dari lima negara ketua forum regional, tujuh pemimpin organisasi internasional dan lima ketua G20 engagement.
Kepolisian Bali menggelar Operasi Gapura Agung X-2022 selama empat hari, mulai 12-15 September 2022 dan didukung BKO dari Mabes Polri dan pihak terkait dengan kekuatan 1.118 personel.
Dari Bali, dunia ketenagakerjaan akan bangkit
Rabu, 14 September 2022 10:39 WIB