Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Johnny G. Plate mendorong program keberlanjutan ekosistem laut melalui pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan, karena itu pihaknya mendukung program digital dari Aruna yang merupakan perusahaan pemasok barang supply chain aggregator perikanan asal Indonesia dalam sinergi dengan nelayan.
Hal itu disampaikan Menkominfo Johnny Plate dalam rangkaian kegiatan G20 Summit pada 2-4 September 2022 di Nusa Dua, Bali dengan mengangkat tema besar “The Rise of Digital Economy: Post-Pandemic Recovery and Beyond“ sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Denpasar, Bali, Minggu.
“Salah satu isu prioritas kita saat ini adalah literasi digital untuk masyarakat umum. Anggota G20 saat ini sedang merumuskan G20 toolkit untuk mengukur literasi digital dan keterampilan digital. Untuk merealisasikannya, kami tentu memerlukan banyak dukungan dari banyak pemangku kepentingan yang memiliki berbagai peran krusial, termasuk teman-teman startup yang biasanya kaya akan ide dan inovasi," kata Johnny Plate.
Hal tersebut kata dia, harus diimbangi dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terkelola, kemudian juga dari keseluruhan aspek termasuk aspek lingkungan hidup.
Aruna yang merupakan perusahaan yang berkomitmen untuk meringkas rantai pasok produk perikanan dengan menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui teknologi, diundang langsung oleh Kemeninfo RI dan Google Indonesia untuk menjadi pembicara dalam salah satu rangkaian kegiatan G20 Summit.
Dalam kesempatan tersebut, Co-Founder dan Chief Sustainability Aruna Indonesia Utari Octavianty menyatakan rencana aksi dan keterlibatan Aruna pada implementasi keberlanjutan ekosistem laut melalui teknologi.
Dia menyatakan tujuan dari diadakannya G20 Summit tersebut adalah untuk menemukan solusi inovatif yang diinisiasi oleh beberapa perusahaan rintisan dari berbagai belahan dunia, berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai inovasi tersebut, serta meningkatkan kemitraan dengan memberikan peluang dan momentum bisnis untuk berjejaring dan berkolaborasi.
Sejalan dengan hal ini, kata dia, Aruna menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan aspek people, profit, dan planet dimana people menjadi landasan utama karena apabila teredukasi dengan tepat, tentu akan membantu para Nelayan Aruna khususnya, untuk dapat memikirkan hal-hal substansial lain, seperti hubungan interpersonal mereka dengan nelayan lain, serta keberlangsungan bisnis mereka hingga masa yang akan datang.
“Profit memang perlu, tetapi untuk mencapai titik profit yang ideal, people tetap menjadi poros utamanya. People adalah main actor. Untuk itu, Aruna terus mengedukasi Nelayan Aruna mengenai teknik penangkapan komoditas laut secara bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui program rutin Aruna," kata dia.
Dia juga mengajak para Nelayan Aruna untuk selalu menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak menangkap komoditas yang belum memenuhi syarat tangkap. Tak lupa dari sisi teknologi, Aruna juga mendorong karyawan untuk terus mengembangkan dan menyajikan teknologi digital yang dapat mempermudah proses traceability komoditas pada level global.
"Kami juga menghadirkan local heroes sebagai representatif Aruna di lapangan untuk membantu penetrasinya ke Nelayan Aruna,” kata Utari.
Pada hari terakhir rangkaian G20 Summit, Aruna mengundang para delegasi hadir di acara Aruna’s Exclusive G20 Showcase di TT Beach Club, Melasti Beach 88, Badung untuk mengeksplorasi inisiatif baru Aruna dalam mendukung kelestarian dan keberlanjutan ekosistem laut Bali, Indonesia dan dunia.
Menurut keterangan Utari, ecotourism hasil inisiatif Aruna tersebut akan segera diluncurkan dalam beberapa waktu mendatang.
Utari menegaskan pada business matching yang diinisiasi oleh Aruna tersebut , peluang kolaborasi sangat terbuka lebar bagi para delegasi dari berbagai negara yang tertarik dengan bisnis proses dan inisiatif jangka panjang yang sedang dirancang, bukan hanya oleh Aruna, melainkan juga sejumlah pihak lain yang ikut hadir di acara tersebut.
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dengan adanya wadah koneksi dan kolaborasi yang terjalin antara satu pemangku kepentingan dengan yang lain, Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk dapat menunjukkan bagaimana ketepatan investasi dapat menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung kewirausahaan, bahkan melawan perubahan iklim.
"Hal ini tentu berpotensi untuk menumbuhkan ekonomi negara dan dunia di masa yang akan datang. Teruslah berupaya untuk recover together, recover stronger," kata Luhut Binsar Panjaitan.