Tabanan (ANTARA) - Boleh dibilang, objek wisata pura Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, adalah (salah satu) ikon pariwisata di Pulau Bali.
Daya tarik Tanah Lot adalah adanya dua pura di atas tebing batu karang hitam pada pesisir pantai. Kedua pura menghadap ke lautan lepas Samudra Hindia. Perpaduan keindahan alam dengan keindahan budaya.
Satu pura dibangun tepat pada bagian atas batu karang hitam dengan ukuran sangat besar dan berada pada tepi pantai sebelah kiri. Pura ini lebih terkenal dengan nama pura Tanah Lot.
Pada saat pasang, air laut akan menutup area pantai dan membuat lokasi pura Tanah Lot terlihat berada di tengah lautan. Lintasan air laut saat pasang ini menjadi momen yang indah.
Apalagi, pura kedua pada sisi kanan kawasan pantai Tanah Lot memiliki lubang besar di tengah, yang selalu diterjang gelombang ombak besar. Sungguh dramatis.
Jika air sedang pasang, air lautnya melebihi 2 meter dibanding pada saat surut yang hanya sekitar 0,5 meter atau bahkan tanpa air yang menggenangi, sehingga wisatawan harus waspada bila air pasang, namun pengelola akan selalu memasang rambu larangan bila air sedang pasang.
Menjelang matahari terbenam, sedikit demi sedikit langit akan dipenuhi beraneka ragam warna. Saat matahari sudah menghilang di cakrawala adalah waktu pemandangan sunset terindah di Tanah Lot.
Selain sunset, pengunjung juga melihat siluet pura Tanah Lot. Keindahan momen saat matahari terbenam di Tanah Lot berupa sunset dan siluet inilah yang paling menarik minat wisatawan berkunjung ke Tanah Lot, pukul 17.00-17.30 Wita.
"Tanah Lot sendiri memiliki dua kata yakni Tanah dan Lot. Tanah diartikan dataran/tanah, sedangkan Lot artinya laut, jadi Tanah Lot berarti dataran yang berada di tengah laut," kata Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Kadek Niti.
Dataran yang dimaksud adalah bangunan pura Hindu yang konon dibangun pada abad ke-16 oleh seorang pendeta dari Kerajaan Majapahit bernama Dang Hyang Nirartha, untuk memuja Dewa Baruna (Dewa Laut).
Pura adalah tempat suci bagi umat Hindu di Bali yang sangat terjaga kesakralannya, karena itu tidak semua orang yang datang diperbolehkan masuk ke areal pura. Hanya mereka yang punya tujuan untuk sembahyang saja.
Alam dan Tradisi
Setiap pura di Bali pada hari tertentu akan ada upacara besar, tidak terkecuali di pura Tanah Lot Beraban. Upacara keagamaan di Pura Tanah Lot dilaksanakan dalam periode 210 hari kalender Bali, atau sekitar 6 bulan kalender masehi.
"Upacara di pura Tanah Lot dilakukan pada Buda Wage Langkir yang jatuh setiap empat hari setelah hari Raya Kuningan dan diadakan selama 3 hari," kata Kadek Niti.
Akibat Pandemi COVID-19 dan Omicron, Tanah Lot pun sempat tutup dua tahunan sejak awal 2020 dan baru dibuka kembali untuk pertama kalinya pada 8 September 2021.
Namun, pengunjung Tanah Lot diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, memindai barcode pada aplikasi PeduliLindungi, dan mengikuti pemeriksaan sertifikat vaksinasi.
Selain wisatawan dengan disiplin prokes itu, menjelang KTT G20 pada 15-16 November 2022, Pemerintah Kabupaten Tabanan juga siap menampung kedatangan tamu petinggi negara dalam rangkaian KTT G20, termasuk ke Tanah Lot.
"Kami siap menampung kedatangan tamu pejabat tinggi negara ke objek wisata Tanah Lot, tentunya dengan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama," kata Sekda Pemda Tabanan, I Gede Susila, di Tabanan (27/1/2022).
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Pihaknya meminta pengelola daya tarik wisata (DTW) di kabupaten/kota di Pulau Dewata tetap patuh menggunakan scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk skrining pengunjung yang datang, meskipun kasus COVID-19 sudah melandai.
"Penggunaan PeduliLindungi tak saja untuk kepentingan melakukan tracing (melacak) pengunjung ketika ada kasus positif COVID-19, tetapi juga penting untuk mengukur daya dukung DTW. Bagi pengelola, dari penggunaan PeduliLindungi, pengelola DTW dapat mengetahui waktu yang menjadi puncak-puncak kunjungan wisatawan, sehingga menyiapkan petugas dan pelayanan yang optimal," katanya.
Selain itu, pihaknya pun mendorong agar pengelola DTW dan manajemen hotel tetap disiplin menerapkan protokol CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan) yang sertifikatnya sudah dikantongi.
"Dengan demikian, wisatawan bisa merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Bali. Apalagi sekarang orang asing yang datang ke Bali pasti menanyakan sudah tersertifikat CHSE atau belum," ujar mantan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bali itu (20/6/2022).
Ya, Tanah Lot di Tabanan-Bali memadukan dua keindahan sekaligus yakni keindahan alam berupa sunset dan siluet saat matahari terbenam yang sangat disukai wisatawan, dan keindahan tradisi berupa keindahan pura Hindu yang sangat sakral bagi umat Hindu.
video oleh Edy M. Ya'kub
Menanti 'sunset' yang dramatis dan sakral di pesisir Tanah Lot (video)
Oleh Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha Senin, 27 Juni 2022 14:05 WIB