Baubau (ANTARA) -
"Kita postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Binsar Pandjaitan) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana'," kata Ganjar setelah bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Selasa.
Sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo mengusulkan agar penerapan kenaikan harga tiket area stupa Candi Borobudur ditunda. Menurut Ganjar, diperlukan beberapa langkah sebelum akhirnya diberlakukan kenaikan harga tiket, apalagi banyak masyarakat yang melayangkan protes atas rencana tersebut.
Penerapan kenaikan harga tiket ke area stupa Candi Borobudur, lanjut dia, perlu dikaji lagi bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur.
"Saya sampaikan kepada beliau, ini banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarakan dulu, di-postpone dulu, dan memang TWC sama balai sedang komunikasi maka masyarakat tidak perlu resah. Itu penting untuk disampaikan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jateng: edukasi soal Rp750.000 masuk Borobudur
Mantan anggota DPR itu menjelaskan bahwa penataan di kawasan Candi Borobudur memang masih terus dilakukan sehingga harus dicari skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang hendak naik ke area stupa candi.
Baik dengan pembatasan kuota maupun dengan instrumen lain seperti salah satunya penentuan harga tiket naik area stupa Candi Borobudur.
Sebelumnya, Ganjar sudah memberikan penjelasan terkait dengan rencana yang beredar tersebut yakni rencana harga tiket Rp750 ribu itu khusus untuk wisatawan lokal yang hendak naik ke bangunan atau area stupa Candi Borobudur, sedangkan tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan lokal dewasa sebesar Rp50 ribu. Wisatawan yang membayar tiket masuk Rp50 ribu hanya sampai di pelataran Candi Borobudur atau tidak dapat naik ke area stupa Candi Borobudur.
Hingga saat ini wisatawan memang belum diizinkan pengelola naik ke area stupa Candi Borobudur dan hanya diperbolehkan sampai kawasan pelataran candi. "Masuk ke kawasan dan naik ke candi. Dua hal ini perlu disampaikan ke publik agar bisa tahu kenapa ada pembatasan orang naik ke candi," kata Ganjar beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kenaikan biaya masuk destinasi Candi Borobudur ditunda untuk dikaji kembali.
"Untuk Borobudur, kita Alhamdullilah atas masukan dari semua tokoh masyarakat, tokoh agama, para ahli, keputusan untuk biaya masih ditunda untuk dikaji kembali. Namun tentunya sudah bisa dipastikan bahwa batas daya dukung itu hanya 1.200 per hari," ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat ditanya wartawan mengenai harga tiket masuk ke destinasi unggulan itu, di Baubau, Sulawesi Tenggara (8/6).
"Memang untuk menjaganya harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan seluruhnya. Tadi antusiasme masyarakat luar biasa, saya melihat di tempat-tempat lain tidak ada dukungan yang begitu antusias seperti kali ini. Jadi mari sama-sama kita jaga sebagai tatanan sesuai dengan harapan Presiden Joko widodo bahwa pariwisata harus bangkit, ekonomi harus tumbuh, dan lapangan kerja harus terbuka," ujarnya.
Penyambutan Menparekraf Sandiaga Uno di Lapangan Kara Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, diterima Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Ketua DPRD Baubau, unsur Forkompimda, Sekda Baubau Roni Muntar, dan sejumlah kepala OPD Pemkot Baubau, dengan disambut tarian daerah Galangi. Dilokasi itu juga kemudian ketua kelompok sadar wisata (pokdarwis) memaparkan mengenai desa wisata Limbo Wolio tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar-Luhut sepakat menunda kenaikan harga tiket Candi Borobudur
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf: Kenaikan biaya masuk Candi Borobudur ditunda