Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia menjadi pioner bagi negara-negara perintis platform skema pembiayaan campuran (blended finance) yang bekerja dengan mitra multilateral global, filantropis, dan yayasan, untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Terkait perubahan iklim, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target mencapai nol emisi gas rumah kaca pada 2060 yang dapat dicapai lebih awal dengan dukungan internasional melalui mekanisme blended finance.
“Saya mendukung pentingnya memberdayakan sektor swasta untuk mengambil tindakan dan menginspirasi para pemimpin masa depan untuk menanamkan keberlanjutan dalam pekerjaan mereka,” kata Menko Airlangga dalam UN Global Compact Leaders Summit seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mendirikan platform blended finance SDGs yaitu SDG Indonesia One, seiring dengan langkah pemerintah menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai dasar pembangunan nasional.
Menko Airlangga menyebut peran Indonesia dalam Keketuaan/Presidensi G20 2022 pada masa pandemi membuat Indonesia tak hanya berfokus pada pembangunan berkelanjutan di dalam negeri, tetapi mengajak negara-negara G20 saling berkolaborasi untuk pulih bersama.
Baca juga: Keketuaan/Presidensi G20 RI terbuka terhadap dukungan mitra untuk pemulihan rata
Baca juga: Keketuaan/Presidensi G20 RI terbuka terhadap dukungan mitra untuk pemulihan rata
Sebagai informasi, UN Global Compact telah menghasilkan komitmen untuk menyinergikan pengembangan Belt Road Initiative (BRI) dan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Adapun BRI dan SDGs 2030 telah mendorong seluruh lapisan masyarakat berkolaborasi untuk menggaungkan upaya global dalam mengatasi tantangan lingkungan, iklim, dan pengurangan kemiskinan.
Dalam dua tahun terakhir UN Global Compact BRI untuk SDGs telah menjalankan agenda penting di beberapa bidang yakni infrastruktur kesehatan, lingkungan, serta keuangan hijau dan ekonomi. Semua agenda tersebut sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
“Bapak Presiden Joko Widodo telah mengundang para mitra untuk bergabung dengan Indonesia dalam meluncurkan Global Blended Finance Alliance dalam G20 di Bali untuk meningkatkan pengembangan kapasitas, penelitian kebijakan, dan action labs untuk mencapai SDGs," ucap Menko Airlangga.
Maka dari itu ia mengundang negara, pemodal, organisasi filantropi, dan mitra trisektor untuk berkolaborasi bersama di modal sektor swasta untuk memecahkan tantangan iklim, kesehatan, dan mencapai SDGs.
Baca juga: Era baru pariwisata jelang G20
Baca juga: Era baru pariwisata jelang G20
Indonesia tak hanya bertanggung jawab dengan pembangunan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi untuk saat ini saja, tetapi untuk generasi selanjutnya.
Dengan demikian, lanjut dia, tantangan yang ada saat ini mengharuskan seluruh pihak membuat sejarah untuk melakukan perubahan sistem melalui kolaborasi berbagai pihak.
"Harapan ada di tangan kita. Let’s Recover Together, Recover Stronger,” tegas Menko Airlangga.