"Dengan pelatihan ini, para pewarta akan mendapatkan ilmu untuk meningkatkan kualitas penulisan berita dan artikel, sedangkan redaktur dan ombudsman akan mendapatkan umpan balik dari sisi pewarta terkait kendala secara faktual," kata Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Ya'kub saat membuka pelatihan itu, Selasa (29/3/2022).
Narasumber pelatihan ada dua orang yakni Ahmad Wijaya (Anang) dari Ombudsman dan Sigit Pinardi yang merupakan Kepala Redaksi (Kared) Polhukam.
Sementara itu, peserta CC adalah Komang Suparta, Ni Luh Rhismawati, Naufal Fikri Yusuf, Ayu Khania Pranisitha (Biro Bali), Abdul Malik, Indra Setiawan (Biro Jawa Timur), Nirkomala, Nur Imansyah (Biro Nusa Tenggara Barat), Fransiskus Mariana Nuka dan Kornelis Aloysius Ileama Kaha (Biro Nusa Tenggara Timur).
Materi yang disampaikan narasumber pada pelatihan berkaitan dengan evaluasi pemberitaan yang sering menjadi sorotan verifikator Kominfo terkait berita penugasan negara/PSO, dan pembekalan tentang kesalahan-kesalahan dalam pemberitaan atau menyalahi "Stylebook" ANTARA.
Baca juga: Gubernur Bali minta ANTARA publikasikan rangkaian kegiatan Keketuaan G20 (Rubrik "G20 Bali")
Selain penyampaian sekilas tentang berita dan artikel, pelatihan juga disertai dengan diskusi tentang Nilai Berita dan bedah berita/artikel, serta beberapa catatan dari Redaktur. Semuanya disampaikan dengan serius tapi santai dan penuh humor.
"Yang penting dalam pemberitaan ANTARA adalah Stylebook ANTARA, Kisi-kisi PSO, dan Nilai Berita. Verifikator Kominfo sekarang cukup detail, misalnya berita yang lebih atau kurang dari 35 kata akan dianggap menyalahi Stylebook ANTARA, atau bila menyimpang dari Selingkung ANTARA, serta terlalu lokal," kata Ahmad Wijaya dari Ombudsman
Selain itu, berita juga harus memiliki narasumber yang kompeten dan netral, serta dilengkapi dengan data, terutama berita ekonomi. "Kalau ragu sebaiknya ada cek-ricek. Berita juga harus ditulis secara kreatif, seperti berita-berita ekonomi itu jangan monoton dengan judul atau angle yang itu-itu saja," katanya.

dari Biro Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT di warung Segara Bambu, Jl Asta Sura, Peguyangan, Denpasar, Rabu (30/3/2022) malam.
(Antara News Bali/dokumen biro/2022)
Anang, sapaan Ahmad Wijaya, juga menyoroti kesalahan-kesalahan pewarta dalam judul/angle yang tidak sesuai dengan kisi-kisi PSO dan 3E+1N (tone sesuai kepentingan publik), terlalu promosi dan seremonial, berita kecil/lokal, berita dipecah, salah tema, dan berita ganda.
Terkait artikel, cara penulisan artikel yang menarik adalah bersifat naratif (menggiring), tematik (sesuai minat), ada kesimpulan dan ada referensi/data. "Untuk memulai bagi pemula bisa dengan membuat draft/rancangan tulisan, atau memakai karya atau pendapat orang lain sebagai panduan dengan menghilangkan kutipan yang ada," katanya.
Dalam kesempatan itu, Anang menyampaikan "tiga besar" biro yang aktif menulis artikel dan lolos dari verifikator PSO yakni Biro Bali, Biro Jatim, dan Biro Jabar. "Kalau luar Jawa adalah Biro Padang dan Sulsel. Jadi, lima besar dalam penulisan artikel yang lolos PSO adalah Bali, Jatim, Jabar, Padang, dan Sulsel," katanya.
Baca juga: Tim CTC kunjungi LKBN ANTARA Bali
Sementara itu, narasumber lain, Sigit Pinardi, menyampaikan secara santai, diantaranya dia meminta peserta menyunting/edit berita pewarta daerah yang isunya menarik, tapi cara menulisnya sangat membingungkan.
"Itulah, apa kalian pikir jadi redaktur itu enak ?! Ketemu berita kayak itu ada 2-3 berita saja sudah pusing dan buang waktu. Begitu ya, terima kasih," katanya, disambut tawa peserta.
Suasana pelatihan yang serius tapi santai di ANTARA Biro Bali itu dinilai "asyik" oleh peserta dari LKBN ANTARA Biro Jatim, Abdul Malik.
"Bagus acaranya, masing-masing rekan cukup akrab. Narasumber dengan rekan-rekan juga sudah enak dan layak semua, termasuk layanan biro juga ramah," katanya.
Dalam evaluasi akhir "coaching clinic" itu, peserta berharap ANTARA mengadakan "coaching clinic" secara berkala dan "offline" untuk meningkatkan kualitas, baik berita maupun foto.
Untuk foto, "coaching clinic" telah dilakukan secara virtual pada 24 dan 30 Maret 2022, sedangkan "coaching clinic" foto secara "offline" yang paling akhir diadakan adalah pada 12 Agustus 2017.
"Kalau ada yang usul berkala, mungkin pelaksanaannya bisa melibatkan Redaktur, selain Ombudsman dan Kared," kata Sigit Pinardi menimpali peserta dan siap membawa usulan peserta ke Sentral Desk itu. (*)