Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali melakukan operasi katarak terhadap seribu penderita penyakit tersebut di 300 desa di Bali.
"Program operasi katarak gratis tersebut sepenuhnya dibiayai dari anggaran APBD," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Senin.
Di hadapan Sidang DPRD Bali itu, ia mengatakan, berdasarkan data target awal pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis, pihaknya mendatangi 500 desa, namun setelah di evaluasi kunjungan menurun, maka pada bulan Juni lalu terjadi perubahan sasaran menjadi 300 desa.
"Jumlah kunjungan warga pada Juni sebanyak 4.600 kali sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan pada 2010 akan dilanjutkan dengan pengembangan program dalam bentuk Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemprov Bali mengganggarkan dana kesehatan masyarakat untuk tahun 2010 mencapai sebesar Rp134,18 miliar.
Gubernur juga menjelaskan terkait penanganan operasi katarak tersebut, pasien akan diperiksa sehari atau tiga hari menjelang tindakan operasi oleh tenaga Puskesmas terlatih dan dilanjutkan oleh tenaga spesialis mata untuk menentukan indikasi operasi.
Selanjutnya dilakukan tindakan operasi setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat di dalam mobil bus khusus operasi katarak yang memenuhi standar pelayanan medik dengan sistem jemput bola.
"Lokasi penanganan dilakukan di Puskesmas atau kantor desa yang telah disepakati. Begitu juga kontrol pasien setelah dilakukan tindakan operasi dilakukan dokter spesialis mata guna mengetahui hasil operasi dan tajam pengelihatan pasien serta diberikan obat penyembuhan," katanya.
Gubernur Mangku Pastika mengatakan, dalam penanganan kesehatan terhadap sulinggih (rohaniawan), bendesa adat, klian dusun, para pejuang atau veteran sepanjang belum memiliki jaminan kesehatan dan sudah memiliki KTP Bali, secara otomatis merupakan peserta Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
"Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi warga dalam upaya mencapai hidup yang layak dan kesehatan terjamin," katanya.(*)