Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Bali, mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (isoter) untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di wilayah tersebut.
"Kami gunakan yang di Undiksha dulu. Melihat perkembangan selanjutnya. Ini penting karena penularannya sangat cepat," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana setelah memimpin rapat antisipasi penyebaran COVID-19 di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Kamis.
Ia menjelaskan pasien COVID-19 yang dalam perawatan sebanyak 57 orang akan dipindahkan ke tempat isoter yaitu Gedung C Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng dan di Yonif Raider 900/SBW.
Selain itu, para camat juga diinstruksikan untuk mengumpulkan para kepala desa, bendesa adat, dan kepala dusun untuk menyosialisasikan cara-cara menangkal penularan.
Baca juga: Pangdam Udayana: Kunci atasi COVID-19 mulai vaksinasi hingga isoter
Bukan hanya itu, para camat diinstruksikan untuk mengoordinasikan tenaga medis yang ada di puskesmas untuk melakukan vaksinasi. (dosis 1, dosis 2, penguat).
Vaksinasi dosis ketiga atau penguat itu menjadi hal yang penting juga untuk dipercepat agar penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Karena saya tanya jumlah vaksin, Kadiskes bilang sudah tersedia cukup. Sekarang kita rapat singkat dan langsung bergerak. Sudah saya instruksikan. Sore ini juga saya tunggu laporan para camat," ujar Agus Suradnyana.
Disinggung mengenai pembatasan aktivitas masyarakat, Agus Suradnyana mengatakan akan membuat surat edaran (SE) mengenai hal tersebut. Aktivitas masyarakat akan dibatasi sampai dengan pukul 22.00 Wita.
Pihaknya pun meminta maaf kepada masyarakat khususnya pelaku usaha untuk berkegiatan sampai dengan jam yang sudah ditentukan. "Hal tersebut demi keamanan kita bersama. Kita berdoa bersama agar setelah ini tidak ada lagi penularan COVID-19," kata dia.
Baca juga: Kapolres Klungkung minta warga tidak takut dan malu jalani isoter
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai melakukan peninjauan tempat isoter setelah rapat mengungkapkan dari koordinasi dengan Rektor Undiksha, diizinkan untuk menggunakan Gedung C Asrama Mahasiswa Undiksha di Desa Jinengdalem.
"Sesuai dengan hasil peninjauan, Gedung C Asrama Mahasiswa siap untuk digunakan. Setelah itu, Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng melengkapi keperluan lainnya," ungkapnya.
Gedung C Asrama Undiksha Desa Jinengdalem memiliki 48 kamar. Dengan kapasitas maksimal 96 orang. Saat ini tercatat ada 40 pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Adapun pemindahan pasien tersebut akan dilakukan Kamis (27/1) sore. Proses pemindahan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Dibantu juga oleh pihak TNI-Polri dalam proses tersebut.
"Sudah bergerak semuanya. Termasuk para camat juga sudah bergerak untuk menyosialisasikan ke desa-desa agar tidak ada lagi yang isolasi mandiri di rumah karena ini berpotensi terjadi penularan yang sangat cepat di rumah," kata Suyasa.