Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kondisi surplus produksi beras sebanyak 9,7 juta ton di akhir tahun 2021 sebagai bentuk ketahanan pangan nasional di komoditas pangan.
"Buktinya kita memiliki surplus 9,7 juta beras. Saya ingat betul bagaimana setiap tiga bulan terakhir kita selalu cek stok pangan, beberapa waktu yang lalu beberapa stok pangan kita ada di 1,5 juta, paling mentok 2 juta. Namun hari ini kita bisa 9,7 juta. Ini prestasi yang luar biasa," kata Kapolri saat menghadiri acara Gebyar Ekspor Pertanian di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Dengan kondisi surplus ini, Kapolri meyakini cita-cita ekspor beras produksi dalam negeri bisa terwujud dalam tahun mendatang.
Kapolri berharap sinergi Polri dan Kementerian Pertanian terus meningkat, sehingga pengawalan terhadap pembangunan sektor pertanian dapat terus dilakukan. Terlebih lagi, kata Sigit, Polri sebagai institusi keamanan juga turut berperan terhadap keamanan ketersediaan makanan.
"Sinergitas antara pemangku pertanian untuk melakukan aksi dari hulu ke hilir harus kita perkuat. Salah satunya dengan polisi. Saya tadi juga mendengar dalam setiap keliling ke daerah Pak Menteri selalu minta Kapolda dan Kapolres untuk mendampingi beliau," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terimakasih atas jalinan sinergi Polri dan Kementan selama ini. Baginya, keberhasilan pertanian dalam meningkatkan ekspor, meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kepercayaan publik terhadap ketahanan pangan tidak lepas dari peran serta Polri yang selalu mendampingi.
Kementerian Pertanian menggelar Gebyar Ekspor Pertanian yang diselenggarakan secara serentak dari 34 provinsi yang volumenya mencapai 1,3 juta ton dengan nilai Rp14,4 triliun ke 124 negara di hari terakhir tahun 2021.
Kegiatan yang mengangkat tema "Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh" ini dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman guna melepas ekspor sekaligus patroli laut gabung di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.