Garut (Antara Bali) - Penjualan makanan khas Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami penurunan yang cukup drastis akibat kurangnya wisatawan berkunjung ke daerah Garut selama bulan Ramadhan.
"Memang selama bulan ramadhan jarang ada yang belanja, padahal biasanya suka ramai pembeli dari luar kota yang berkunjung ke Garut," kata Sigit Zulmunir pemilik toko makanan khas Garut, "Chochodotmart Tanjung" di Jalan Raya Garut-Bandung, Sabtu.
Menurut dia kunjungan wisatawan ke Garut cukup berpengaruh terhadap tingkat penjualan makanan khas Garut yang seringkali dijadikan buah tangan atau oleh-oleh.
Ia mengaku setiap harinya hanya dapat dikunjungi oleh beberapa orang pembeli dari luar kota, dan kebanyakan pembeli dari dalam kota yang sengaja ingin merasakan jajanan Garut untuk buka puasa.
Ia mengungkapkan sebelum bulan puasa dalam waktu hari biasa Senin sampai Jumat mampu mendapatkan uang hasil penjualan rata-rata mencapai Rp600 ribu per hari. Sedangkan hari libur atau akhir pekan Sabtu dan Minggu, kata Sigit mampu menjual dagangannya mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta lebih.
Sementara ketika bulan puasa, kata Sigit saat libur akhir pekan hanya mampu mendapatkan uang dari produk yang dijualnya sebesar Rp600 ribu.(IGT)
Penjualan Dodol Menurun Selama Puasa
Sabtu, 11 Agustus 2012 21:39 WIB