Jakarta (ANTARA) -
TNI Angkatan Udara akan memindahkan empat skuadron udaranya ke Bandara Soekarno-Hatta dan Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat karena Lanud dan Bandara Halim Perdanakusuma akan direvitalisasi.
"Bandara Halim akan ditutup mulai tanggal 1 Januari 2022. Ini adalah perintah Presiden Jokowi karena merasakan betul runway-nya (landasan pacu) itu sudah kasar," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada acara Press Tour dan Media Gathering, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia lagi, Presiden Jokowi memerintahkan untuk merevitalisasi terutama runway-nya karena memang sudah tua usianya, dan tanah di sekitar halim ini sedikit lapuk.
Baca juga: HUT ke-75, Kasau bertekad jadikan TNI AU disegani di regional
"Saya kurang paham dengan tanah, tapi yang jelas terjadi penurunan, ada semacam air tanah dan lainnya. Akibatnya, runway itu sudah mendekati ambang batas tanah. Sebetulnya kita ketahuinya hampir dua tahun lalu," ujarnya lagi.
Kemudian, Presiden Jokowi memerintahkan untuk melakukan perbaikan secara total. Dengan perbaikan itu nanti usia runway bisa dipakai untuk 20 tahun ke depan.
Selain landasan pacu, kata dia, juga akan memperluas apron untuk militer. Kami juga akan merenovasi gedung VIP dan terminal TNI AU, kata mantan Pangkogabwilhan II ini pula.
Menurut Marsekal Fadjar, untuk satuan yang berada di Lanud Halim akan dipindahkan sementara ke Bandara Soekarno-Hatta dan Lanud Husein Sastranegara.
"Pertama, Skuadron Udara 17 untuk pesawat VVIP akan ditempatkan di Bandara Soekarno-Hatta, karena untuk kegiatan presiden dan wapres. Akan diberikan ruang di Soetta. Terminalnya melalui terminal khusus yang disiapkan oleh Angkasa Pura II," ujarnya lagi.
Lalu, untuk Skuadron Udara 2 CN-295 dan Skuadron Udara 31 pesawat hercules dan Skuadron Udara Teknik 021 akan dipindahkan ke Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
"Pesawat-pesawat yang dipindah itu bersifat siap terbang. Skuadron Teknik dipindahkan untuk pemeliharaan karena jarak dekat, lalu juga fasilitas di sana cukup untuk menampung kegiatan operasi penerbangan termasuk akomodasi," ujar Marsekal Fadjar.
Personel-personel yang dipindahkan ini akan aplusan. Jadi, diaplus atau pergantian setiap 2 minggu sekali ya, katanya pula.
"Saya rasa itu lokasi yang paling tepat untuk memindahkan, kalau tidak pindah, tidak akan jalan perbaikan di sini. Semuanya juga akan keberatan, semua pasti keberatan, operator-operator pasti keberatan karena costnya pasti bertambah dan lainnya. Tetapi, ya ini demi kebaikan bersama," ujar dia lagi.
Pertama, kata dia, soal keamanan, dimana kondisi runwaynya sangat memprihatinkan.
"Sudah beberapa kali terjadi accident (kecelakaan), tetapi untung Bapak Presiden memberi perhatian kepada Lanud Halim Perdanakusuma disertai dengan anggaran," ujarnya pula.
Revitalisasi yang direncanakan oleh Kementerian Perhubungan RI tersebut telah melalui pembahasan intensif dan koordinasi bersama antarinstansi atau lembaga terkait, seperti TNI AU, Kemhan, dan Angkasa Pura.