Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pihak keluarga Matheis Maoi Teo, ABK KM Liberty yang tenggelam di laut Bali berharap para korban yang masih hilang dapat diketemukan dalam kondisi selamat, termasuk Matheis.
"Kami semua terus berdoa Matheis dan ABK yang masih hilang ditemukan selamat," kata Maryati, mertua Matheis di Tulungagung, Kamis.
Istri Matheis saat ini telah di Surabaya, guna memantau perkembangan upaya penyelamatan yang dilakukan pihak Basarnas. Keberadaan mereka diperlukan untuk kepentingan pendataan dan identifikasi.
Matheis merupakan satu dari sembilan ABK yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang bersama tenggelamnya KM Liberty di Laut Bali pada Sabtu (23/10).
Baca juga: Kapal SPOB Seroja 01 evakuasi dua korban tenggelamnya KM Liberty 1 ke Mataram
Matheis sebenarnya adalah warga kelahiran Kepulauan Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kemudian berpindah alamat ke Desa Waung, Tulungagung, setelah menikahi istrinya, Yuli Susanti.
Namun karena profesi dan jiwanya sebagai pelayar, Matheis jarang di rumah Tulungagung untuk sekadar berkumpul dengan anak-istrinya.
Ia hanya pulang saat kapal sudah kembali sandar di Pelabuhan Kalimas Surabaya dan menunggu jadwal layar berikutnya selama beberapa hari.
"Paling lama di rumah tiga hari," katanya.
Matheis terakhir pulang pada Sabtu (16/10) lalu kembali ke Surabaya pada Senin (18/10), lantaran Jumat (22/10) perahunya kembali berlayar.
Baca juga: Kapal SPOB Seroja 01 temukan dua korban KM Liberty 1 di laut utara Bali
KM Liberty 1 merupakan kapal kargo, yang biasa mengirimkan barang ke wilayah timur Indonesia.
"Kalau berangkat layar sering memberi kabar ke rumah," ujarnya.
Pihak keluarga berharap segera ada kabar kondisi Matheis. Besar harapan Matheis bisa ditemukan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga.
Kapal ini mengangkut 15 ABK. Saat tenggelam, enam ABK berhasil diselamatkan dan sembilan lainnya masih dinyatakan hilang.
Basarnas Bali terus melakukan pencarian sembilan ABK yang hilang.
KM Liberty satu lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat (22/10) pukul 00.07 WIB dini hari menuju Reo Flores NTT, Sabtu (23/10) sekitar pukul 22.07 Wita kapal diterjang badai.Basarnas berhasil menyelamatkan enam ABK. (*)