"Fasilitas militer untuk isoter sudah disiapkan saat ada kenaikan kasus kemarin, tapi meskipun sekarang kasus menurun, keterisian fasilitas berkurang, namun jumlahnya tetap disiagakan," katanya saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (22/9).
Ia mengatakan tempat isolasi dengan menggunakan fasilitas militer tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Baca juga: Korem Wira Satya: Isoter berdampak turunkan COVID-19 di Bali
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19, di seluruh Bali terdapat 5.462 tempat tidur di 362 lokasi isoter. Hingga Rabu (22/9) persentase keterisiannya yaitu 20,67 persen dan jumlah yang kosong 79,33 persen.
Baca juga: Korem Wira Satya: Isoter berdampak turunkan COVID-19 di Bali
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19, di seluruh Bali terdapat 5.462 tempat tidur di 362 lokasi isoter. Hingga Rabu (22/9) persentase keterisiannya yaitu 20,67 persen dan jumlah yang kosong 79,33 persen.
"Kenapa persentasenya yang kecil kan karena seiring berjalan dengan menurunnya jumlah kasus. Ditambah lagi penelusuran atau 'tracking' dari satgas di lapangan TNI, Polri, Dinkes dan jajaran," katanya.
Ia mengatakan fasilitas militer yang digunakan isoter berupa wisma Kodam IX/Udayana, di jajaran kodim ada perumahan-perumahan dinas yang kosong, serta di wilayah Kabupaten Buleleng menggunakan fasilitas di kompi raider.
Selain itu, seluruh aktivitas tetap dimonitor oleh nakes dari RSAD Kodam IX/Udayana dan tetap mengikuti standar operasional prosedur, termasuk daya dukung logistik.
Baca juga: Bali siapkan isolasi terpusat COVID-19 tersedia 5.547 tempat tidur
Hingga saat ini, katanya, meskipun kasus menurun perpindahan isolasi mandiri ke isolasi terpusat masih tetap berjalan.
"Belum ada informasi pemberhentian karena dalam konteks berkelanjutan menangani percepatan penanganan COVID dan tiap hari ada data laporan dan perintahnya ada kasus kontak erat dan terpapar harus ditindaklanjuti dengan 3T, sehingga jika ditemukan ada yang terpapar harus digeser ke isoter," katanya.
Selama pelaksanaan isolasi terpusat, katanya, belum ditemukan kendala secara signifikan. Personel yang bertugas mendatangi warga juga diminta memberikan penjelasan dengan sebaik-baiknya tentang kebijakan isoter guna mencegah penularan virus makin luas.
Dia mengatakan jika memang ada warga terpapar virus, petugas memberikan penjelasan sebaik-baiknya dengan melibatkan berbagai pihak.
"Jadi jangan sampai tetap isoman, karena bisa jadi rawan ada klaster baru," kata dia.