Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan bersama BPJS Kesehatan menggelar vaksinasi bagi buruh, calon pekerja migran Indonesia, hingga calon pemagang luar negeri, karena merupakan sektor yang memiliki resiko tinggi terpapar COVID-19.
"Teman-teman buruh, calon pekerja migran, dan pemagang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19, maka ini menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ida mengatakan vaksinasi COVID-19 kepada pekerja/buruh, CPMI, dan CPLN ini bertujuan untuk melindungi pekerja, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi keparahan penyakit atau risiko kematian, menjaga produktivitas, efisiensi perusahaan, sekaligus membantu kepastian status kesehatan.
Dengan demikian setelah mendapat vaksin, para pekerja migran dan calon pemagang untuk selanjutnya bisa mengurus dokumen keberangkatan ke negara tujuan.
Baca juga: Kadisnaker: 8.000 PMI Bali sudah divaksin COVID-19
Menurutnya, vaksinasi COVID-19 kepada kelompok pekerja ini sebagai bentuk kolaborasi antar stakeholder yakni BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans DKI Jakarta, dan Binwasnaker & K3 Kemnaker selaku inisiator.
"Kolaborasi ini sangat penting, dalam upaya pemerintah mengejar target vaksin sekurang-kurangnya, dilakukan dua juta (dosis) per hari," ujar Menaker Ida.
Ia mengatakan program vaksinasi COVID-19 ini harus segera diselesaikan, sebagai upaya untuk mencapai kekebalan kelompok dan segera keluar dari pandemi ke endemi.
Agar segera mempercepat kekebalan kelompok itu, maka diperlukan kolaborasi baik antara K/L, swasta, maupun masyarakat itu sendiri. Karena jika hanya mengandalkan satu pihak saja akan target akan sulit dicapai.
"Antar internal pemerintah mau tidak mau, harus melaksanakan kolaborasi dan sinergitas, tidak ada pilihan kecuali bersama-sama menyeelesaikan pandemi COVID-19," kata dia.
Sementara itu, Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang menjelaskan vaksinasi COVID-19 berupa AstraZaneca dengan target 500 orang kepada pekerja/buruh, CPMI, dan CPLN selama dua hari di Kemnaker, untuk memenuhi persyaratan vaksinasi COVID-19 di negara tujuan
Baca juga: Pemprov Bali prioritaskan pekerja migran ke luar negeri sudah tuntas vaksinasi kedua
"Kami berpesan secara khusus kepada para CPMI dan CPLN untuk selalu menjaga kesehatan dan dapat bekerja secara baik serta tetap mengikuti aturan dari pemerintah di negara tujuan masing-masing," kata Haiyani.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin berharap program vaksinasi pemerintah dalam rangka menuju kekebalan kelompok bisa segera terwujud.
"Khusus hari ini segmen vaksin menarik, mudah-mudahan dengan vaksin kali ini, teman-teman PMI dan CPLN semakin cepat berangkatnya, semakin lancar prosesnya dan yang penting sehat, " katanya.