Gianyar, Bali (ANTARA) - Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasanya dilaksanakan di Lapangan Astina Raya, Kabupaten Gianyar, Bali, kini dilaksanakan sangat berbeda dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya yakni di halaman Kantor Bupati Gianyar dengan peserta yang sangat terbatas, kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra di Gianyar, Selasa.
Peserta upacara hanya terbatas dengan dihadiri oleh pimpinan organisasi perangkat daerah, Forkopimda, serta masing-masing 11 perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar dan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Gianyar bersama perwakilan dari Polri. Meski demikian, upacara memperingati hari kemerdekaan Indonesia berlangsung sangat khidmat dengan semangat yang tak kalah dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Bupati Gianyar bantu dana untuk pedagang pasar Blahbatuh
Meski tertutup masker, Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang menjadi inspektur upacara, terlihat bersemangat dan penuh hormat saat bendera merah putih mulai dikibarkan yang diiringi dengungan instrumen Indonesia Raya. Begitu pula dengan Wakil ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Anom Masta yang bertugas membacakan teks proklamasi kemerdekaan.
Peringatan hari kemerdekaan tahun ini mengambil tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), disebutkan bahwa logo Kemerdekaan ke-76 RI ini merupakan visualisasi tema "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh".
Baca juga: Posko PPKM Pasar Relokasi Samplangan-Gianyar imbau prokes kepada pedagang
Tema ini mendeskripskan nilai-nilai ketangguhan, semangat pantang menyerah untuk terus maju bersama dalam menempuh jalan penuh tantangan, agar dapat mencapai masa depan yang lebih baik.
Deskripsi itu digambarkan dalam komposisi dinamis antar bentuk geometris yang sederhana, namun kokoh, dan dalam perpaduannya bergeliat dengan energi yang lincah. Makna logo Selain filosofi, disebutkan juga makna tiap bentuk yang terdapat pada logo. Stabilitas dan pembangunan Bentuk angka "7" diasosiasikan sebagai bagian dari "tiang pancang" infrastruktur yang sedang dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung percepatan perekonomian Indonesia.
Bentuk ini melambangkan "kepala Garuda" yang melambangkan Pancasila yang menjadi landasan berbangsa dan bernegara. Gerak dan pertumbuhan Bentuk "6" diasosiasikan sebagai "orang dan roda yang sedang bergerak" terus maju ke depan yang melambangkan pertumbuhan dan percepatan ekonomi.