Tabanan (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan empat pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mulai menerapkan e-retribusi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Digitalisasi pasar yang dilakukan di Kabupaten Tabanan ini menunjukkan bahwa digitalisasi itu mudah, tidak ribet diimplementasikan, termasuk untuk pedagang kecil tanpa harus berbentuk PT atau badan usaha," kata Trisno Nugroho di Tabanan, Kamis.
Dalam kegiatan bertajuk "Pasar Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar" itu, empat pasar di Kabupaten Tabanan yang menerapkan e-retribusi berbasis QRIS yakni meliputi Pasar Kediri, Pasar Candikuning, Pasar Sayur Baturiti, dan Pasar Pupuan.
Baca juga: QRIS cocok untuk UMKM dan kebangkitan pariwisata Bali
Dalam kegiatan tersebut, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan, BPD Bali dan pengelola pasar, mempersiapkan implementasi digital dan pasar murah yang diikuti oleh 44 UMKM.
"Dalam mendukung digitalisasi, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar," ucap Trisno.
Menurut dia, peresmian digitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tabanan dilakukan karena pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi di masyarakat yang mampu mendorong roda ekonomi menuju Bali Bangkit.
"Digitalisasi selain memenuhi protokol kesehatan juga memudahkan proses transaksi dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta memudahkan pendataan, karena data transaksi secara otomatis tercatat," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, bagi pemerintah, digitalisasi ini berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah karena transparan dan mendukung pengambilan kebijakan karena data perkembangan harga komoditas di pasar secara lebih cepat dan tepat diperoleh.
Baca juga: BI Bali: QRIS percepat Gernas Bangga Buatan Indonesia
Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyambut baik digitalisasi yang dilakukan untuk UMKM dan seluruh pedagang pasar serta berkomitmen untuk mendukung penggunaan QRIS di seluruh Kabupaten Tabanan.
"Kami berharap melalui peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi berbasis QRIS di Bali yang hingga 16 April 2021, sangat cepat progresnya dan masuk ke dalam peringkat tujuh besar nasional.
Per 16 April 2021, 206.811 merchant di Bali dan 9.349 merchant di Tabanan telah merasakan manfaat menggunakan QRIS. Dalam dua bulan (Januari – Februari 2021), tercatat total transaksi QRIS se-Bali sebanyak 353 ribu transaksi dengan nominal mencapai Rp35,51 miliar.
Selain menyambut baik, Bupati Tabanan juga mencoba langsung bertransaksi menggunakan QRIS di pasar murah. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tabanan juga mengenalkan UPK 75 kepada masyarakat dengan cara menggunakan UPK 75 untuk transaksi.