Denpasar (ANTARA) - PDI Perjuangan secara serentak mengadakan lomba Mixologi (Meracik) Arak Bali di seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata sebagai salah satu wujud keberpihakan pada petani lokal Arak Bali.
"Kegiatan ini menjadi bentuk keberpihakan PDI Perjuangan terhadap petani lokal Arak Bali yang baru mulai menggeliat setelah dikeluarkannya Pergub Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Minuman Fermentasi dan atau Distilasi Khas Bali," kata Koordinator Lomba DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Made Ramia Adnyana di Denpasar, Sabtu.
Baca juga: PDIP gaungkan kopi dan arak Bali untuk pasar internasional
Disela-sela pelaksanaan lomba tersebut, Ramia mengatakan lomba itu menjadi rangkaian HUT ke-48 PDI Perjuangan yang bertema Berkepribadian dalam Kebudayaan, dan Sub Tema Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Menurut Ramia, lomba dilaksanakan di sentra-sentra arak yang ada di seluruh Bali dengan melibatkan para ahli mixologi atau aahli meracik minuman atau spirit di bawah koordinasi Assosiasi Bartender Indonesia (ABI) dan Indonesian Food and Beverage Executive (IFBEC).
"Arak Bali merupakan produk khas Bali yang memiliki multi fungsi baik untuk upakara (ritual), usada atau pengobatan (Usadha Barak) serta konsumsi masyarakat," ucap pria yang juga Wakil Ketua Umum IHGMA itu.
Antusiasme calon peserta terlihat cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam lomba Mixologi Arak Bali ini. Panitia bahkan sampai tidak bisa mengakomodasi semua calon peserta yang mendaftar karena acara hanya untuk 15 peserta di masing-masing kabupaten.
Baca juga: Koster yakin Perpres 10/2021 kuatkan kearifan lokal Bali
Ramia pun mengatakan kriteria Lomba sangat ketat dan wajib menggunakan arak Lokal Bali yang sudah memiliki izin BPOM, pita bea dan cukai dan tidak boleh menggunakan bahan plastik sekali pakai.
Selain itu, peserta wajib menggunakan aksara Bali dalam menulis hasil racikan para peserta, wajib mengenakan busana adat Bali dan mengikuti rapid test antigen serta protokol kesehatan selama berlangsungnya acara.
Juara 1, 2 dan 3 di tiap kabupaten/kota akan mengikuti babak final di tingkat Provinsi Bali pada 20 Mei 2021 mendatang Desa Merita, Kabupaten Karangasem yang merupakan pusat sentra arak Bali.
"Bersama-sama dengan IFBEC dan ABI, dengan diadakannya lomba ini kami ingin mempromosikan arak Bali menjadi spirit ke tujuh dunia yaitu sejajar dengan Wisky, Brandy, Rum, Vodka, Tequila serta Gin. Ini salah satu target mulia yang memerlukan kerja keras," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Koster: Arak, brem dan tuak Bali sah untuk produksi dan dikembangkan
Dengan demikian, untuk menjadikan arak Bali menjadi tuan rumah di negeri sendiri terutama untuk menyasar kebutuhan pasar pariwisata di Bali.
"Nantinya akan mampu memberikan nilai tambah kepada petani arak lokal Bali serta meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Ramia.
PDI Perjuangan adakan lomba meracik Arak Bali
Sabtu, 3 April 2021 22:09 WIB