Manajer Strategi Pemasaran PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali Oscar Praditya di Denpasar, Rabu, mengatakan pihaknya turut mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif untuk perkembangan penerapan KBLBB.
Ia mengatakan komitmen ini ditunjukkan dengan pengembangan inovasi seperti aplikasi charge.in. Dukungan itu diberikan karena penggunaan kendaraan listrik di Bali saat ini telah tumbuh ke arah yang positif.
Kini, tercatat sebanyak 5 distributor, baik dari dalam dan luar negeri, yang membuka gerai showroom di berbagai lokasi di Bali. Jumlah penggunanya pun meningkat, terdapat 33 pengguna mobil listrik dan penjualan kendaraan listrik lainnya juga terus meningkat sekitar 120 unit kendaraan motor listrik. Jasa layanan penyedia ojek online pun mulai beralih menggunakan kendaraan listrik untuk operasionalnya.
"Jika sebelumnya pemilik kendaraan listrik yang ingin memanfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umm (SPKLU) harus melakukan pengisian yang dioperasikan petugas secara manual, maka dengan aplikasi charge.in ini pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah melakukan pengisian secara mandiri," katanya.
Baca juga: Bupati Tabanan berkeliling lakukan "Test Drive" mobil listrik PLN Bali
Menurut Oscar Praditya, Charge.in merupakan inovasi PLN untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik yang akan melakukan pengisian ulang daya listrik, baik di rumah dengan menggunakan Home charging maupun di SPKLU yang disediakan PLN..
Oscar Praditya menambahkan aplikasi yang telah diluncurkan sejak awal Januari 2021 ini juga mampu memberikan informasi letak lokasi SPKLU yang saat ini tersedia di Jawa-Bali.
“Pembayaran pembelian tenaga listrik melalui aplikasi ini pun telah terintegrasi dengan platform teknologi finansial dompet digital LinkAja. Histori pengisian ulang listrik untuk kendaraan listrik juga bisa diakses dari aplikasi ini,” ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini PLN juga memberikan insetif bagi pemilik KBLBB roda 4 dan pengguna peralatan home charging yakni insentif Biaya Penyambungan (BP) spesial untuk tambah daya dan insentif tarif tenaga listrik home charging pada pukul 22.00 – 05.00 sebesar 30 persen, juga insentif Uang Jaminan Langganan (UJL).
Ia juga turut mengajak masyarakat untuk turut mendukung penerapan KBLBB di Bali dengan segera beralih menggunakan kendaraan masa depan yang lebih ramah lingkungan ini.
“Jika 1 liter BBM digunakan untuk menempuh jarak 10 – 11 km, maka untuk menempuh jarak yang sama hanya dibutuhkan 1 kWh saja dengan biaya setara Rp 1.444,- saja, tentu lebih efisien,” katanya. (*)