Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengampanyekan "Bangga Berwisata di Indonesia" untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan tagar #DiIndonesiaAja.
Menko Luhut dalam rapat koordinasi "Bangga Berwisata di Indonesia" di Jakarta, Rabu (6/1), mengungkapkan kampanye tersebut diharapkan mampu mendorong rasa bangga atas wisata dalam negeri sehingga bisa mendongkrak angka perjalanan domestik dan pengeluaran perjalanan wisatawan nusantara.
"Kalau kita lihat permasalahan utama adalah turunnya angka perjalanan domestik dan berkurangnya nilai pengeluaran per perjalanan oleh wisatawan nusantara. Nah, tujuan kebijakannya adalah untuk membangun rasa bangga dan kepemilikan atas kegiatan berwisata di dalam negeri, sehingga mendorong masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: "Pandawa Bangkit" di Badung dorong pemulihan pariwisata
Menurut dia, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia merupakan program yang disiapkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Tentunya, program tersebut diharapkan bisa berjalan baik jika diikuti dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Untuk itu, Menko Luhut juga meminta pembangunan pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dipercepat.
"Perkiraan wisata domestik akan mengalami pemulihan 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan wisata ke luar negeri. Wisata internasional akan pulih pada akhir 2022 atau awal 2023. Oleh karena itu pembangunan pada lima DPSP harus dipercepat sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat menikmati destinasi yang berkualitas," jelas Menko Luhut.
Ia mengatakan COVID-19 telah menyebabkan pergeseran tren perjalanan wisata ke destinasi luar ruang dan aktivitas luar ruang dan aktivitas olahraga. Ia pun menegaskan pentingnya perhatian pada sport tourism, produksi souvenir buatan dalam negeri, serta UMKM dengan kualitas yang bagus.
Baca juga: Kemenparekraf revitalisasi toilet Pura Lempuyang di Karamgasem-Bali
Oleh karena itu, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia juga nantinya akan disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Menko Luhut juga meminta agar konsep Bangga Berwisata di Indonesia terus dimatangkan, termasuk dengan terus melakukan simulasi protokol kesehatan dan keamanan pada lokasi wisata.
"Saya minta peningkatan kualitas di lima DPSP dan hal-hal kecil dibenahi agar orang tidak kapok datang ke sana," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang turut hadir secara virtual menyepakati bahwa Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan Bangga Berwisata di Indonesia dapat diselaraskan dalam satu narasi.
Baca juga: Gubernur Bali seimbangkan struktur fundamental ekonomi 2021
Penggunaan tagar #DiIndonesiaAja dapat menjadi salah satu kampanye atau top of mind yang dapat didorong ke depan.
"Konteks kondisi pariwisata wisata kita sekarang 70 persen turun yang sejalan dengan global. Kepercayaan untuk travel saat ini memang rendah. Oleh karena itu, kita melihat pandemi menciptakan tren baru. Pemulihan wisata harus berfokus pada wisatawan nusantara, karena kalau bukan kita, siapa, dan kapan lagi," kata Sandiaga.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, pemulihan pariwisata akan dilakukan di lima DPSP sekaligus dilakukan trial run, di mana akan diturunkan pula produk ekonomi kreatifnya serta upaya untuk terus berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan konsep Bangga Berwisata di Indonesia.
Baca juga: Menparekraf siapkan agenda sport tourism
"Target untuk #DiIndonesiaAja ini adalah kaum milenial dan menurut saya langkah ini baik dan tentunya harus bersandingan dengan BBI. Jadi ekonomi kreatif 17 subsektor itu kami persiapkan juga," katanya.
Guna mendukung Program Bangga Berwisata di Indonesia, pemerintah juga terus mendorong pembayaran digital, bahkan dari hal kecil seperti pembayaran toilet. Pembayaran digital ini dilakukan untuk mendorong transparansi dan mengurasi resiko berbasis tunai. Pembayaran tersebut bisa dilakukan menggunakan QRIS.