Jakarta (ANTARA) - Senin (23/11), Markas Komando Daerah Militer (Makodam) Jaya yang berdiri megah di sisi Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, nyaris terhalang oleh deretan karangan bunga yang dikirim dari berbagai kelompok masyarakat.
Warna warni hiasan bunga di papan berukuran rata-rata 1,5 x 2,25 meter persegi berjejer rapat menghiasi pagar halaman Makodam Jaya sepanjang lebih kurang 500 meter menghadap ke lintasan jalan.
Setiap papan bunga memiliki pesan tersendiri yang ditujukan kepada Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman beserta jajaran.
"Terus berjuang Kodam Jaya. Jangan kasih ampun biang ribut & rusuh," pesan yang disampaikan Komunitas Bela Mati NKRI.
"Bravo TNI. NKRI harga mati. Habisi radikalisme sejak dini," pesan dari Alumni Universitas Airlangga Anti Radikalisme.
"Yuk fren makan permen, TNI keren," pesan dari Alumni Fisip UI 86.
"Terima kasih Kodam Jaya atas ketegasanmu melawan pemecah bangsa," pesan dari Komunitas Warga Kampung Damai.
"Masyarakat pecinta NKRI. Musuh berkedok agama pemecah belah bangsa," pesan dari Kaum Anak Punk Jakarta.
Demikian sebagian pesan yang dikutip dari beberapa karangan bunga yang menghiasi pagar halaman Makodam Jaya.
Pemandangan yang tidak biasa di lingkungan Makodam Jaya itu rupanya membuat salah satu warga di Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Nadih (49), penasaran untuk melihat langsung ke lokasi.
Nadih tiba di Makodam Jaya, Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, keesokan hari, Selasa (24/11) sore bersama istrinya dengan mengendarai sepeda motor.
"Salut. Hebat. Saya sangat mendukung Pangdam Jaya, saya dari Tanjung Priok datang ke sini. Harapannya semoga Jakarta aman tenteram tidak ada embel-embel provokasi. Saya rasa beliau (Pangdam Jaya) tegas sekali," katanya.
Nadih adalah salah satu warga Jakarta yang belakangan ini mengikuti isu aktual seputar keamanan Jakarta melalui media massa.
Nadih mengaku bangga dengan Satuan TNI yang menuai pujian dari masyarakat atas perannya menegakan hukum, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
"Butuh langkah yang berani untuk menegakkan hukum," katanya.
Kepulangan Rizieq Shihab
Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, pada Selasa (10/11) usai tinggal selama tiga tahun lebih di Arab Saudi telah menyita perhatian berbagai kalangan di Indonesia, termasuk jajaran pemerintah daerah, TNI, serta Polri
Kepulangan Rizieq berkaitan dengan sejumlah agenda kegiatan di antaranya acara Maulid Nabi Muhammad dan pernikahan putrinya di kediaman Rizieq Sabtu (14/11).
Rizieq tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 09.00 WIB dan disambut besar-besaran oleh ribuan anggota serta pengurus organisasi FPI dari sejumlah provinsi, di antaranya Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan daerah lainnya di Indonesia.
Sejak Subuh, arus kendaraan dari arah Jakarta menuju bandara dan sebaliknya mengalami lumpuh. Kondisi itu akibat kendaraan milik simpatisan Rizieq yang parkir di ruas jalan tol bandara arah Jakarta.
Wakasat Lantas Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Tugiyo mengatakan beberapa kendaraan milik massa penjemput Rizieq itu memarkir kendaraannya di ruas jalan tol menuju Jakarta tepatnya di depan Hotel Amaris.
Bahkan PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan penjadwalan ulang (reschedule) penerbangan bagi penumpang pesawat akibat gangguan tersebut.
Lion Air, Batik Air, Garuda Indonesia dan Citilink menggratiskan pembatalan penerbangan oleh penumpang.
"Untuk itu, Garuda Indonesia berkomitmen untuk selalu hadir bersama seluruh penumpang dengan menghadirkan sejumlah solusi bagi penumpang yang terdampak imbas kemacetan akses menuju bandara," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah memberikan surat imbauan terkait kekhawatiran terhadap kerumunan massa pendukung Rizieq di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pandemi COVID-19.
Gubernur Anies Baswedan melalui Wali Kota Jakarta Pusat sudah memberikan surat imbauan kepada FPI. Tujuannya agar kegiatan tersebut melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
"Anda boleh cek wilayah mana di Indonesia yang melakukan pengiriman surat mengingatkan secara proaktif bila terjadi potensi pengumpulan massa," kata Anies.
Satu bulan sebelum kedatangan Rizieq, para pimpinan dan pengurus FPI juga telah mempersiapkan ucapan selamat datang berikut pesan Revolusi Akhlak.
Pesan itu dipasang dalam bentuk spanduk, baliho hingga umbul-umbul yang jumlahnya mencapai ribuan di berbagai lokasi strategis di Jakarta.
Sebagian besar di antaranya memanfaatkan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang terlarang untuk penempatan reklame dan sejenisnya.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan telah menurunkan 1.483 spanduk, baliho, dan banner sepanjang Senin (23/11) lantaran melanggar aturan.
Arifin menuturkan penurunan merupakan kegiatan rutin. Spanduk, baliho, maupun atribut yang turunkan mulai bendera partai hingga spanduk bergambar Rizieq Shihab.
"Kalau tidak ada izin pasti akan kita turunkan," ucap dia.
Penurunan spanduk menyasar kawasan permukiman warga hingga jalan protokol di Ibu Kota. Arifin berharap masyarakat mengikuti aturan dalam memasang baliho, spanduk, maupun banner.
"Pokoknya harus ikuti aturan yang ada jika masyarakat mau pasang," tegas Arifin.
Provokasi
Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra mengatakan spanduk bergambar Rizieq Shihab dinilai mengandung makna provokasi.
"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak. Isinya provokasi," katanya.
Selain itu, pemasangan spanduk tidak pada tempatnya melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Reklame.
Atas dasar itu pasukan TNI di bawah komando Pangdam Jaya ikut serta dalam upaya penertiban spanduk bergambar Rizieq Shihab.
Penurunan dilakukan oleh aparat gabungan dari Polri, TNI, hingga Satpol PP. Kapolda Metro Jaya, dan Pangdam Jaya melakukan sinergi dalam kegiatan ini.
"Pangdam menyatakan yang ganggu stabilitas akan dihadapi bersama," kata Herwin.
Pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan keterlibatan TNI dalam penertiban spanduk merupakan upaya membantu tugas pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan negara.
"Tugas TNI di bidang pertahanan sesuai tugas dan fungsi bisa saja lakukan itu menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, di luar operasi perang yang kita sebut operasi militer selain perang," ujar Nuning.
Tindakan tegas
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan akan menangkap orang yang berupaya memasang kembali baliho bergambar Rizieq Shihab.
Satpol PP bersama TNI dan Polri sebelumnya telah melaksanakan penertiban spanduk FPI dan Rizieq Shihab.
Penertiban itu dilakukan sejak dua bulan lalu. Hasilnya, terdapat 300-an spanduk dan baliho yang berhasil diturunkan.
Namun FPI memprotes dan meminta kepada Satpol PP untuk kembali memasang spanduk dan baliho yang sudah diturunkan.
"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri, dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?," kata Dudung.
Dudung menyebut pemasangan baliho tidak sesuai ketentuan, tidak bayar pajak, dan adanya spanduk yang berisikan kalimat mengundang keresahan masyarakat.
Pencopotan spanduk dilakukan bukan atas perintah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. "Saya yang perintahkan pencopotan spanduk," katanya.
Dukungan meluas
Pencopotan baliho Rizieq dilaporkan meluas ke sejumlah kota, tak hanya terjadi di Jakarta, namun juga berlangsung di berbagai daerah.
Pencopotan juga dilakukan di kawasan Semarang Utara, tepatnya di Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Layur, dan Jalan Kakap. Selain Semarang, kota Solo juga ikut menertibkan baliho bergambar Rizieq.
Tak hanya Solo dan Semarang, Makassar juga diketahui ikut menertibkan baliho.
Kegiatan itu pun memperoleh dukungan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang baru saja dilantik. Menurutnya langkah Dudung mencopot baliho Rizieq adalah hal yang baik untuk negara.
"Saya dukung apa yang dilakukan Pangdam Jaya," kata Fadil.
Dukungan bagi TNI juga datang dari perwakilan artis Ibu Kota yang disampaikan langsung oleh pelawak Narji, penyanyi Intan RJ, dan presenter Chika Jesika yang datang menemui Dudung di Makodam Jaya.
"Saya sebagai warga biasa mendukung langkah TNI menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Narji.
Upaya dukungan disampaikan tiga perwakilan artis dengan memasang gelang merah putih sebagai visualisasi dukungan kepada TNI untuk menegakkan hukum.
Karangan bunga dan gelang merah putih adalah simbol dari apresiasi masyarakat untuk memberikan dukungan moral terhadap upaya aparat penegak hukum menindak segala bentuk pelanggaran tanpa tebang pilih.