Denpasar (ANTARA) - Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, Rustam Aji mencatat pengoperasian Pertashop di wilayah Bali mencapai 80 persen dari target sembilan titik di Bali yang tertuang di Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri.
"Pertashop di wilayah Bali tersebut tersebar tujuh titik dari target sembilan titik yang pengoperasiannya disuplai oleh Integrated Terminal dan Fuel Terminal yang dimiliki oleh Pertamina di Bali. Sampai dengan September ini, Pertashop di Bali telah mencapai 80 persen dari target 9 titik tersebut," kata Rustam Aji, dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan bahwa keberadaan Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya seperti SPBU.
Selain BBM, Pertashop menyediakan produk lain seperti LPG Bright Gas dan juga produk-produk Pelumas. Program sinergi ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri dengan PT Pertamina (Persero) tanggal 18 Februari 2020 tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa.
Baca juga: Ratusan SPBU di Bali terapkan layanan digital
"Keberadaan Pertashop ini bertujuan untuk mendukung pemenuhan BBM di desa, terutama di 53 persen Kecamatan di Indonesia yang belum terjangkau akses SPBU dengan memanfaatkan aset desa," jelas Rustam.
Rustam menjelaskan bahwa Pertamina akan membangun kerjasama dengan berbagai pihak, dengan memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas masyarakat terhadap energi yang menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pembangungan Pertashop juga diprioritaskan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU, dengan tetap mengedepankan aspek HSSE.
"Pembangunan Pertashop akan terus berlanjut sampai seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG kecamatan terwujud. Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop, sejalan dengan Program Pertamina One Village One Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru," jelasnya.
Baca juga: Konsumsi Pertalite di Denpasar-Bali meningkat 69 persen