Badung (ANTARA) - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan industri pariwisata di daerah itu tetap membutuhkan sentuhan pengembangan secara berkelanjutan meskipun saat ini masih terjadi pandemi COVID-19.
"Sehingga apabila nanti terjadi reborn ekonomi pariwisata dunia sudah pulih kembali, dipastikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Badung siap sepenuhnya dalam menyambut wisatawan," ujar dia dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Senin.
Sumber pendapatan utama masyarakat dan Pemkab Badung berasal dari sektor pariwisata.
Baca juga: COVID-19 dalam "protokol" film Bu Tedjo
Pemkab Badung bersama DPRD setempat telah sepakat untuk menata pantai di kawasan pariwisata Seminyak, Legian, dan Kuta yang saat ini sudah memasuki tahapan detail engineering design (DED).
Pihaknya juga akan memfasilitasi sepenuhnya pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang menyebutkan bahwa penataan daratan merupakan kewenangan pemerintah kabupaten atau kota.
Pemkab Badung saat ini juga telah menyelesaikan proyek penataan Pantai Jerman di kawasan Kuta Badung yang menelan dana Rp8 miliar dan bersumber dari APBD Kabupaten Badung.
"Inilah wujud keberpihakan kami menjadikan masyarakat Badung sebagai tuan di rumahnya sendiri. Seperti dengan penataan yang kami lakukan di Pantai Jerman tentu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar," kata Bupati Giri Prasta.
Dalam proyek penataan Pantai Jerman, katanya, fasilitas pendukung yang mendapatkan sentuhan penataan di antaranya warung sebagai tempat berjualan, fasilitas pendukung untuk para nelayan, serta toilet umum.
Baca juga: The Nusa Dua sediakan 3.685 kamar untuk wisatawan nusantara
"Dengan penataan ini, warga bisa memanfaatkan warung yang ada untuk berjualan, nelayan dan pelaku pariwisata bisa beraktivitas dengan lancar dan sudah barang tentu wisatawan juga akan merasa betah untuk berkunjung," ungkapnya.
Bupati Badung: Industri pariwisata perlu sentuhan berkelanjutan
Senin, 14 September 2020 16:16 WIB