Denpasar (ANTARA) - Wakil Ketua Ikatan Cendekiawan Hindu Provinsi Bali Dr I Gede Sutarya berharap Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) perlu memperbanyak dialog keagamaan dan membentuk tim penyelarasan agama Hindu.
"Dengan sering-sering menggelar dialog keagamaan, perbedaan pemahaman dan persepsi dapat dicarikan benang merahnya," kata Sutarya yang juga dosen Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa di Denpasar, Rabu.
Ia mengemukakan perlunya pembentukan tim penyelarasan agama Hindu sebagai wadah komunikasi kelompok penganut Sampradaya dengan kelompok tradisi.
Sutarya menjelaskan bahwa orang yang mempercayai kitab suci Veda atau Panca Sradha disebut sebagai Hindu Dharma dan Hindu Dharma sangat luas, mencakup beragam keyakinannya termasuk Sampradaya.
Polemik yang sempat terjadi di kalangan umat Hindu, menurut Sutarya, dapat dijadikan sebagai pembelajaran agar tidak berulang pada masa mendatang.
"Negara pun menjamin menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya maupun kebebasan berserikat dan berkumpul. Hal itu penting disampaikan kepada umat agar tidak terjadi permasalahan yang meruncing," katanya.
Baca juga: Arya Suharja ajak umat Hindu respons zaman tanpa tinggalkan tradisi
Kendati demikian, ia mengatakan, mereka yang menekuni Sampradaya sebaiknya berusaha hidup berdampingan dengan kelompok-kelompok yang lain dalam masyarakat.
"Kurang baik kalau hidup tidak mau berbaur, penting hidup inklusif bisa saling menyapa," katanya.
Sutarya menyebut perbedaan-perbedaan di kalangan umat Hindu sebagai hal yang wajar.
"Gerakan moderasi itu begitu penting dalam menjawab dinamika perubahan dan perkembangan zaman sehingga umat Hindu tetap eksis menjadikan peradaban menjadi lebih baik," katanya.
"Oleh karena era globalisasi, sulit membendung pengaruh luar, sehingga penguatan dan pemahaman yang perlu diperdalam sehingga nilai-nilai luhur dapat dipertahankan dalam menghadapi setiap perubahan," ia menambahkan.
Baca juga: President WHP: nilai-nilai Hindu solusi hadapi pandemi COVID-19