Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menawarkan berbagai peluang investasi hasil hutan bukan kayu (HHBK) mulai dari pangan, energi, wisata alam, maupun yang konvensional seperti sutera, gaharu, dan gondorukem.
Kepala Pusat Humas Kementerian Kehutanan Sumarto saat memaparkan penyelenggaraan Indogreen Forestry Expo 2012 di Jakarta, Rabu, menyatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk memanjakan calon investor hasil hutan nonkayu.
"Kemenhut mempermudah perizinan bagi investasi nonkayu karena potensinya yang sangat besar baik untuk energi, pangan maupun berbagai keanekaragaman hayati," katanya.
Di sektor energi, kemudahan perizinan di antaranya diberikan untuk investasi geothermal dan pembangkit listrik tenaga air (mikrohidro).
Untuk investasi geothermal, Kemenhut bahkan menjanjikan proses perizinan bisa tuntas dalam waktu tiga bulan.
"Empatpuluh persen potensi geothermal di dunia ada di Indonesia, dan 70 persennya ada di kawasan hutan konservasi dan hutan lindung," kata Sumarto.(*/T007)