Badung (ANTARA) - Pembukaan Pantai Melasti di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, yang sebelumnya ditutup untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 diharapkan pembukaannya sejak beberapa hari lalu akan dapat membangkitkan kembali perekonomian masyarakat sekitar khususnya yang bergantung pada sektor pariwisata.
"Masyarakat kami sudah tiga bulan tidak beraktivitas, tentunya kami berpikir dan mempertimbangkan dari sisi perekonomian masyarakat kami. Itu merupakan salah satu alasan kami untuk membuka Pantai Melasti sejak beberapa hari yang lalu," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Ungasan, Badung, I Wayan Disel Astawa, di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, pembukaan pantai tersebut diyakini akan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat karena menurutnya banyak masyarakat setempat selama ini mengandalkan perekonomiannya seperti dengan berjualan di pantai dan menyewakan kursi pantai untuk wisatawan.
"Kami berharap dengan ada wisatawan yang datang ke sini selain bisa menikmati alam yang ada di Pantai Melasti sekaligus juga bisa memberikan suatu dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat kami di Desa Ungasan," katanya.
Baca juga: Menparekraf tinjau kawasan wisata Nusa Dua di Bali
Wayan Disel Astawa menjelaskan, selain untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, pihaknya memutuskan untuk lebih dahulu membuka Pantai Melasti sebagai salah satu langkah persiapan khususnya menyambut era normal baru sebelum pemerintah akan membuka sektor pariwisata di Pulau Dewata secara resmi yang rencananya akan dilakukan pada bulan Juli mendatang.
"Kami mencoba melakukan pembukaan kembali Pantai Melasti dengan konsep gladi dan uji coba penerapan sistem protokol kesehatan sekaligus melakukan evaluasi dan menampung masukan dari pemangku kebijakan," ungkapnya.
Selama masa tersebut, pihaknya melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan untuk mencegah pandemi COVID-19 seperti pemeriksaan suhu tubuh terhadap seluruh wisatawan yang mengunjungi pantai, mewajibkan penggunaan masker dan menyiapkan sejumlah titik wastafel untuk cuci tangan.
"Petugas kami mengenakan alat pelindung diri. Kami juga menerapkan jaga jarak fisik di area pantai, petugas Pecalang kami kerahkan untuk melakukan pengawasan. Selain itu selama masa uji coba ini, kami juga masih menggratiskan tiket masuk ke objek wisata Pantai Melasti," ujar Wayan Disel Astawa.
Baca juga: "Kerja dari Bali" jadi peluang pariwisata pasca-COVID-19