Negara (ANTARA) - Pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali berkurang tiga orang setelah dinyatakan sembuh, namun masuk lagi lima pasien baru yang positif terinfeksi virus tersebut.
"Empat pasien baru berasal dari pekerja migran Indonesia, yang menjalani swab test saat dikarantina, dan satu lagi dari sopir yang sering melakukan perjalanan antar pulau," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, kasus positif Covid-19 terhadap pelaku perjalanan dalam negeri ini merupakan pertama kali di Kabupaten Jembrana, karena profesi sopir antar pulau memang beresiko terinfeksi virus corona.
Menurut dia, sebelum dinyatakan positif berdasarkan hasil swab test, sopir asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara ini terlebih dahulu menjalani tes cepat dengan hasil reaktif.
Untuk mengantisipasi dan mendeteksi transmisi lokal, ia mengatakan telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien ini, dan mendapati empat orang, yang langsung dilakukan swab test.
"Mereka tidak lagi menjalani rapid test, tapi langsung swab test untuk memastikan tertular Covid-19 atau tidak. Langsung swab test bagi orang yang pernah kontak dekat dengan pasien yang positif ini, merupakan kebijakan Satgas Covid-19," katanya.
Dengan bertambahnya lima pasien ini, secara kumulatif di warga Kabupaten Jembrana yang tertular Covid-19 menjadi 24 orang, dengan 16 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
"Pasien yang sembuh sudah dua kali menjalani tes swab. Sudah tidak ada Covid-19 di dalam tubuhnya. Namun kami minta tetap waspada, dengan menerapkan protokol kesehatan saat pandemi virus ini," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat melepas kepulangan tiga pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan tiga pasien pelaku perjalanan yang hasil rapid testnya reaktif, namun saat dilakukan swab test negatif.
Saat melepas pasien tersebut di RSU Negara, ia mengatakan, tiga orang pasien positif Covid-19 yang sembuh tersebut berasal dari pekerja migran Indonesia, yang sebelumnya menjalani karantina di hotel begitu tiba di Bali.
Menurut dia, seluruh pekerja migran langsung dijemput Pemkab Jembrana dan ditempatkan di hotel-hotel, untuk menjalani karantina, rapid test dan tes swab, untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum diijinkan pulang.
Ia juga mengingatkan, meskipun sampai saat ini penambahan kasus positif di Kabupaten Jembrana merupakan yang paling rendah di Provinsi Bali, masyarakat harus tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19, agar tidak terjadi lonjakan pasien.
"Meskipun penambahan pasien positif di Jembrana rendah, jangan meremehkan dan tetap waspada, karena pandemi belum berakhir," katanya.
Kepada masyarakat ia juga minta tidak terjebak stigma negatif terhadap warga yang pernah tertular virus ini, karena saat rumah sakit memberikan izin pulang, yang bersangkutan dipastikan sudah negatif dari virus tersebut.
Pasien COVID-19 Jembrana berkurang tiga, bertambah lima
Kamis, 11 Juni 2020 16:47 WIB