Jakarta (ANTARA) - Beberapa pemain Bucks, dipimpin oleh MVP liga Giannis Antetokounmpo, berbicara dan mengikuti aksi protes di Milwaukee guna melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi, Sabtu.
Menurut laporan Reuters, Minggu, di antara pemain Bucks lainnya yang hadir adalah kakak Giannis, Thanasis Antetokounmpo, serta Brook Lopez, Sterling Brown, Donte DiVincenzo, Frank Mason dan Cam Reynolds. Semuanya mengenakan baju bertuliskan "I can't breathe" (saya tidak bisa bernapas), mengacu pada kata-kata George Floyd sebelum ia meninggal dalam penahanan polisi pada 25 Mei di Minneapolis.
Floyd, seorang Afrika Amerika, meninggal setelah polisi Derek Chauvin, yang seorang kulit putih, berlutut di lehernya selama delapan menit lebih. Chauvin didakwa dengan pembunuhan tingkat kedua, sementara tiga aparat lainnya dituduh bersekongkol dalam pembuhunan.
Baca juga: Bos-bos NBA sepakat musim lanjut dengan 22 tim
Baca juga: NBA dilaporkan targetkan kompetisi selesai pertengahan Oktober
"Kami ingin perubahan," kata Antetokounmpo dalam pidato kepada demonstran lainnya. "Kami ingin keadilan. Itu sebabnya kami berada di sini. Itu yang akan kami lakukan hari ini. Itu lah sebabnya saya akan berbaris bersama kalian.
"Saya ingin anak saya tumbuh dan tidak takut berjalan di jalanan. Saya tidak ingin anak saya mempunyai kebencian di hatinya. Tidak masalah. Tidak masalah warnanya. Kita tidak hitam, putih, kuning. Tidak masalah. Kita semua manusia."
Bucks juga mengumumkan, Sabtu, mereka akan memimpin protes untuk mendukung keadilan sosial pada Minggu, dengan pemain, pelatih, pemilik, manajemen dan staf semua diperkirakan akan ambil bagian.