Denpasar (ANTARA) - Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman, mengatakan pihaknya mencatat telah terjadi Gempa Bumi 5.2 SR pada Minggu (22/3) pukul 13:48 Wita di bagian Selatan Bali, namun tidak berpotensi tsunami.
"Gempa siang ini merupakan bagian dari gempa susulan dari gempa Magnitudo 6.3 pada 19 Maret lalu. Total sampai saat ini ada 34 gempa susulan di Selatan Bali," kata Iman Faturahman saat dihubungi melalui telepon di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitor gempa susulan yang masih berpotensi terjadi. Gempa susulan tersebut di laut, jauh dari Bali, tapi dirasakan sampai NTB, kalau Bali belum ada laporan dirasakan terkait gempa tersebut.
Iman menjelaskan gempa ini terjadi pada 10.96 LS, Bujur 115.16 BT dan pada kedalaman 10 Km.
"Gempa saat ini terjadi karena adanya deformasi lempeng indoaustralia di zona outer rise, dan karena bagian yang menunjam bergerak, sehingga bagian luar pertemuan lempeng terjadi penurunan (mekanisme normal fault)," jelasnya.
Baca juga: BMKG catat 15 gempa susulan di Bali pascagempa magnitudo 6,3
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya.
Iman meminta agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, baik melalui media sosial dan website.