Beijing (ANTARA) - Provinsi Hubei, dengan mengecualikan kota Wuhan, mencatat tidak ada kasus baru infeksi virus corona dalam 24 jam terakhir, yang menjadi capaian pertama selama wabah terjadi dengan wilayah provinsi itu sebagai pusat penyakit bernama COVID-19 tersebut.
Sementara di Wuhan sendiri, titik awal munculnya infeksi corona, ada 126 kasus baru yang dilaporkan per Kamis (5/3), demikian keterangan dari Komisi Kesehatan Nasional yang disampaikan pada Jumat.
Di luar provinsi Hubei, muncul 17 kasus baru, di mana 16 kasus di antaranya dikonfirmasi sebagai penularan dari luar China, dengan rincian 11 kasus di Gansu, empat di ibu kota Beijing, dan satu di Shanghai.
Otoritas kesehatan melakukan karantina terhadap 311 penumpang dari Iran yang tiba di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu, seperti dilaporkan oleh stasiun televisi setempat pada Kamis.
Bulan lalu, Gansu menjadi provinsi pertama di China yang menurunkan tingkat tanggap darurat wabah corona dari tingkat I ke tingkat III, menunjukkan penurunan kasus infeksi baru di wilayah tersebut.
Sementara keempat kasus baru yang muncul di Beijing disebut berasal dari Italia.
Dengan penurunan jumlah kasus infeksi baru yang terjadi karena penularan lokal di China, saat ini otoritas terkait menaruh perhatian pada kemungkinan infeksi dari luar negeri.
Otoritas di Beijing, Shanghai, dan Guangdong, misalnya, telah berjanji akan melakukan karantina terhadap para pelancong yang tiba dari negara-negara dengan infeksi wabah yang tinggi. Beijing sendiri menandai Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italia.
Akumulasi kasus di seluruh wilayah China hingga saat ini mencapai 80.552 kasus, dengan 3.042 kasus kematian. Namun lebih dari setengahnya atau sebanyak 53.734 kasus infeksi itu berhasil disembuhkan.
Sumber: Reuters