Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali tidak akan menyediakan penjemputan khusus untuk kepulangan tiga warga asal Bali setelah selesai menjalanI observasi (pasca-observasi) di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
"Tidak ada yang istimewa, mereka sudah diisolasi pulang, dan dinyatakan sehat. Sama dengan kita yang bepergian kemana, emang pemerintah menjemput kita?," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Kamis.
Yang jelas, ujar Suarjaya, nantinya warga Bali yang sebelumnya dievakuasi dari Wuhan, China, kemudian telah menjalani observasi di Natuna, akan dipulangkan oleh Kementerian Kesehatan pada 15 Februari mendatang.
"Kemenkes yang akan memulangkan hingga ke rumahnya," ucapnya.
Terkait dengan asal Bali mana ketiga warga yang berstatus mahasiswa itu, Suarjaya mengaku tidak tahu persis. "Saya cuman diberitahu tiga orang dari Bali, itu saja," ujarnya.
Suarjaya menambahkan, dengan telah melewati masa inkubasi 14 hari dan semuanya dalam kondisi baik-baik saja, berarti mereka sudah benar-benar terbebas dari kemungkinan dugaan terjangkit virus corona jenis baru dari Wuhan, China.
Sedangkan untuk di Bali, hingga saat ini total sudah 20 pasien yang diobservasi di RSUP Sanglah yang sebelumnya dicurigai atau dikhawatirkan terjangkit virus yang awalnya mewabah di Wuhan China itu.
Baca juga: Dinkes bantah WN China yang terjangkit virus corona terpapar di Bali
Berdasarkan hasil observasi maupun hingga pemeriksaan sampel di Balitbangkes Kementerian Kesehatan, sebanyak 18 pasien dinyatakan negatif terjangkit COVID-19, dan dua pasien yang terbaru (1 WN China dan 1 WNI) masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Balitbangkes Kemenkes.
"Ada 70 sampel pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Indonesia. Sebanyak 14 sampel pasien dari Bali yang diperiksa sebelumnya, semuanya itu negatif," kata Suarjaya.
Baca juga: Sabtu, WNI dari Wuhan tinggalkan Natuna
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya mengatakan warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China, sudah bisa meninggalkan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, setelah masa observasi 14 hari berakhir pada Sabtu (15/2).
"Tanggal 15 (Februari)," kata Menteri Kesehatan di Batam pada Kamis. Keluarga atau kerabat bisa menjemput mereka di Natuna. "Itu terserah keluarga," kata Terawan.
Baca juga: Pakar: April, virus corona di China mungkin berakhir
Menteri Kesehatan juga memastikan bahwa sampai saat ini semua orang yang menjalani observasi di Natuna dalam kondisi sehat, tidak ada yang terserang virus corona baru.