Megawati terima gelar doktor honoris causa dari Universitas Jepang
Senin, 6 Januari 2020 13:54 WIB
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Soka di Tokyo, Jepang.
"Soka University Tokyo akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang kemanusiaan untuk Ibu Megawati," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Menurut Hasto, upacara penganugerahan atau conferment ceremony gelar doktor honoris causa dari Soka University untuk Megawati akan dilaksanakan di Tokyo pada hari Rabu (8/1).
Sebelumnya, Megawati telah menerima delapan gelar doktor honoris causa dari perguruan tinggi ternama dalam negeri maupun mancanegara. Gelar doktor honoris causa pertama untuk Megawati dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang pada bulan September 2001.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri hadiri DMZ International Forum
"Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden RI memperoleh doktor honoris causa bidang hukum dari Universitas Waseda," kata Hasto.
Selanjutnya, kata dia, presiden kelima RI itu memperoleh gelar doktor honoris causa dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO) Rusia pada tanggal 22 April 2003.
Perguruan tinggi bergengsi di negeri bekas Uni Soviet itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang politik untuk Megawati.
Adapun gelar doktor honoris causa ketiga untuk Megawati datang dari Korea Maritime and Ocean University , Busan, Korea Selatan pada tanggal 19 Oktober 2015. Universitas ternama di Negeri Gingseng itu menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang politik kepada putri Proklamator RI Bung Karno tersebut.
Berikutnya, pada tanggal 25 Mei 2016, Megawati menerima gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Pada tanggal 27 September 2017, Universitas Negeri Padang (UNP) juga menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang pendidikan politik.
Selanjutnya, pada tanggal 16 November 2017, Megawati juga menerima gelar doktor honoris causa dari Mokpo National University, Korsel.
Universitas yang didirikan pada tahun 1946 itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang demokrasi ekonomi bagi tokoh perempuan yang memimpin RI selama periode 23 Juli 2001 sampai dengan 20 Oktober 2004.
Pada tanggal 8 Maret 2018, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) juga memberikan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Lagi-lagi, perempuan kelahiran 1947 yang berulang tahun setiap 23 Januari itu memperoleh gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan.
Baca juga: Megawati jadi Ketua Umum PDIP 2019-2024
Selanjutnya, pada tanggal 5 November 2018, giliran Fujian Normal University (FNU) di Tiongkok yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Perguruan tinggi yang sudah berusia lebih dari seabad itu menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang diplomasi ekonomi.
Menurut Hasto, gelar doktor honoris causa dari Soka University nanti akan menjadi yang kesembilan bagi Megawati.
"Ini adalah pengakuan untuk Ibu Ketua Umum dari dunia internasional, lebih khusus lagi dari perguruan tinggi di mancanegara," ucap Hasto.
"Soka University Tokyo akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang kemanusiaan untuk Ibu Megawati," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Menurut Hasto, upacara penganugerahan atau conferment ceremony gelar doktor honoris causa dari Soka University untuk Megawati akan dilaksanakan di Tokyo pada hari Rabu (8/1).
Sebelumnya, Megawati telah menerima delapan gelar doktor honoris causa dari perguruan tinggi ternama dalam negeri maupun mancanegara. Gelar doktor honoris causa pertama untuk Megawati dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang pada bulan September 2001.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri hadiri DMZ International Forum
"Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden RI memperoleh doktor honoris causa bidang hukum dari Universitas Waseda," kata Hasto.
Selanjutnya, kata dia, presiden kelima RI itu memperoleh gelar doktor honoris causa dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO) Rusia pada tanggal 22 April 2003.
Perguruan tinggi bergengsi di negeri bekas Uni Soviet itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang politik untuk Megawati.
Adapun gelar doktor honoris causa ketiga untuk Megawati datang dari Korea Maritime and Ocean University , Busan, Korea Selatan pada tanggal 19 Oktober 2015. Universitas ternama di Negeri Gingseng itu menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang politik kepada putri Proklamator RI Bung Karno tersebut.
Berikutnya, pada tanggal 25 Mei 2016, Megawati menerima gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Pada tanggal 27 September 2017, Universitas Negeri Padang (UNP) juga menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang pendidikan politik.
Selanjutnya, pada tanggal 16 November 2017, Megawati juga menerima gelar doktor honoris causa dari Mokpo National University, Korsel.
Universitas yang didirikan pada tahun 1946 itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang demokrasi ekonomi bagi tokoh perempuan yang memimpin RI selama periode 23 Juli 2001 sampai dengan 20 Oktober 2004.
Pada tanggal 8 Maret 2018, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) juga memberikan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Lagi-lagi, perempuan kelahiran 1947 yang berulang tahun setiap 23 Januari itu memperoleh gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan.
Baca juga: Megawati jadi Ketua Umum PDIP 2019-2024
Selanjutnya, pada tanggal 5 November 2018, giliran Fujian Normal University (FNU) di Tiongkok yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Perguruan tinggi yang sudah berusia lebih dari seabad itu menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang diplomasi ekonomi.
Menurut Hasto, gelar doktor honoris causa dari Soka University nanti akan menjadi yang kesembilan bagi Megawati.
"Ini adalah pengakuan untuk Ibu Ketua Umum dari dunia internasional, lebih khusus lagi dari perguruan tinggi di mancanegara," ucap Hasto.