Palu (ANTARA) - Satu anggota kepolisian meninggal dunia, akibat serangan sekelompok sipil bersenjata yang diduga pelaku teror di Kabupaten Poso dan Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Bharatu Saiful, anggota Satuan Brimob Polda Sulteng meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian leher belakang (pundak) dan perut.
''Bagian sini (sambil menunjuk pundak) dan satu di perut,'' ujar Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Hariyanto, saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sabtu dini hari.
Baca juga: 71 terduga teroris ditangkap Densus 88 setelah bom bunuh diri Medan
Kapolda Sulteng memastikan bahwa pelaku insiden serangan tersebut merupakan kelompok sipil bersenjata yang selama ini diburu oleh pihak kepolisian, yakni dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur.
Menurutnya, pada saat kejadian, sempat terjadi baku tembak antara aparat dari Satuan Tugas Tinombala dan sejumlah terduga teroris itu, namun jarak antara pos dan masjid yang relatif jauh membuat kelompok tersebut berhasil melarikan diri.
''Jaraknya antara masjid itu kurang 400 meter yah, akhirnya anggota juga baku tembak, diberondong mereka lari. Pasti Ali Kalora,'' ujarnya pulla.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Polda Bali miliki Museum Penanggulangan Terorisme
Setelah insiden penyerangan terduga teroris itu, aparat kepolisian telah memperkuat tim di lokasi kejadian.
"Mohon doanya, saya juga sedih. Semoga husnul khotimah,'' ujar Kapolda Sulteng itu pula.
Luka tembak, polisi korban teroris di Sulteng meninggal
Sabtu, 14 Desember 2019 6:41 WIB