Badung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan pembangunan pariwisata ke depan bukan berorientasi pada jumlah / kuantitas, namun juga penting untuk meningkatkan kualitas turis yang datang.
"Maksud pariwisata yang berkualitas dalam arti kami meningkatkan kualitas turis yang datang ke Indonesia sehingga spending di Indonesia jauh lebih besar," ujar Menparekraf Wishnutama, saat menghadiri Indonesia Tourism Outlook 2020 di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Sebelumnya pengeluaran turis yang datang ke Indonesia rata-rata sebesar 1.220 dolar AS dan pihaknya ingin meningkatkan jumlah tersebut. Ia mencontohkan Selandia Baru dalam satu tahunnya hanya dikunjungi oleh empat juta orang wisatawan, tapi pengeluaran per kunjungan tercatat hampir 5.000 dolar AS.
"Dengan cara itu mereka bisa melindungi alamnya," kata Wishnutama Kusubandio.
Ia menjelaskan beberapa target utama yang ingin dicapai adalah adalah devisa, nilai tambah pariwisata dan industri kreatif, kesiapan destinasi industri dan masyarakat, serta peningkatan kapasitas SDM. Selain itu juga menciptakan citra pariwisata yang berdaya saing tinggi, namun tetap dengan karakter lokal dan mementingkan kelestarian lingkungan.
Menurutnya, melalui penerapan quality tourism, maka kelangsungan dan daya dukung lingkungan juga semakin terjaga karena pembangunan dan ekonomi kreatif harus diselaraskan dengan Sustainable Development Goals serta harus menerapkan konsep ekonomi hijau.
"Ini pun sejalan dengan tren pariwisata masa depan, di mana ecotourism menjadi semakin diminati oleh para wisatawan," ujar Wishnutama.
Baca juga: Banting setir pariwisata di bawah komando Wishnutama
Wishnutama mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar pariwisata bisa menjadi penyumbang devisa terbesar serta memberikan nilai tambah bagi industri kreatif yang akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi tersebut, pihaknya akan menjalankan sejumlah strategi, seperti menyasar lebih banyak wisatawan mancanegara dengan pengeluaran yang tinggi, misalnya melalui Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). "Juga wisata minat khusus seperti cruise, ecotourism, sport tourism, event dan lain-lain," kata Wishnutama.
Untuk target wisatawan pada tahun 2020 mendatang, ia mengaku saat ini pihaknya sedang menghitung ulang, karena sistem penghitungannya juga sedang diulang. "Jadi begini, ke depan itu bukan numbers orang yang datang, tapi kita harus tingkatkan kualitasnya," ujar Wishnutama.
Baca juga: Wagub Bali ajak berpikir positif sikapi pemberitaan "Bali tak layak kunjung 2020" (video)
video oleh Pande Yudha
Menparekraf: pembangunan pariwisata kedepan bukan kuantitas tapi kualitas (video)
Jumat, 22 November 2019 16:07 WIB