Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah seiring tertundanya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
IHSG ditutup melemah 51,92 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.165,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,64 poin atau 0,98 persen menjadi 978,36.
Direktur Utama Foster Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pelemahan indeks dipengaruhi sentimen eksternal, terutama mengenai ditundanya kesepakatan perdagangan antara AS dan China.
"Harapan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan perdagangan memudar, ditunda hingga Desember," katanya.
Situasi itu, lanjut dia, membuat sejumlah investor, terutama asing, melakukan aksi lepas saham seraya menanti kabar lanjutan kedua belah pihak. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp1,21 triliun pada Kamis ini.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga sedang melakukan penyesuaian portofolio aset sahamnya menyusul adanya perombakan portofolio saham dalam Indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) Indonesia.
"Ada adjustment yang dilakukan investor menyusul adanya perubahan saham dalam indeks MSCI," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sebanyak 606.494 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,47 miliar lembar saham senilai Rp8,31 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 308 saham menurun, dan 144 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional antara lain Indeks Nikkei menguat 26,50 poin (0,11 persen) ke 23.330,30, Indeks Hang Seng menguat 158,60 poin (0,57 persen) ke 27.847,19, dan Indeks Straits Times menguat 23,03 poin (0,71 persen) ke posisi 3.285,72.