Jakarta (ANTARA) - Dalam pertemuan The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS-9) di Manila Filipina, Senin, negara-negara Asia Tenggara sepakat menginginkan agar pelaksanaan Piala Dunia FIFA 2034 dilangsungkan di dalam kawasan ASEAN.
Meskipun Indonesia melalui PSSI sudah mengusulkan diri bersama Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host untuk agenda tersebut, pimpinan rapat meminta negara-negara ASEAN mengingat hasil kesepakatan dalam pertemuan terpisah sebelumnya, menurut SOMS-9 dalam keterangan tertulis Kemenpora yang diterima di Jakarta, Senin.
Melalui pernyataan KTT ASEAN ke-34 dalam pengembangan pengajuan bersama tuan rumah Piala Dunia FIFA, sudah dinyatakan tentang poin kebersamaan ASEAN untuk tetap mencalonkan diri bagi bidding tersebut.
Baca juga: Cetak rekor terbanyak, Messi pemain terbaik dunia 2019
Para delegasi ingin agar proses bidding dan pelaksanaan Piala Dunia FIFA 2034 bisa dilakukan dengan sesama negara anggota ASEAN.
Delegasi Indonesia, yang dipimpin Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, sebelumnya telah berkonsultasi dengan PSSI untuk melakukan pembahasan bersama antara AFC, AFF, dan Sekretariat ASEAN mengenai rencana itu.
Pada pertemuan tersebut didapat kesimpulan bahwa hasrat negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 jangan sampai mengecilkan kesepakatan ASEAN.
Baca juga: Delapan negara bersaing "tuan rumah" Piala Dunia Putri 2023
"Tidak mungkin seluruh negara ASEAN menjadi lokasi pertandingan (maksimal mungkin tiga negara), masing-masing negara harus melakukan koordinasi dengan federasi sepak bolanya, dan ASEAN harus memanfaatkan momentum giliran di kawasan Asia dengan maksimal. Kalau tidak, akan jatuh ke China," kata Gatot.
Pada pertemuan tersebut, seluruh negara ASEAN juga sepenuhnya mendukung pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Penentuan bidding tersebut akan dilakukan pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2019, dengan Brasil dan Peru akan menjadi pesaing Indonesia.