Denpasar (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Bali melakukan sosialisasi dan monitoring ke sejumlah koperasi yang melakukan pinjaman kepada pihak ketiga seperti bank atau Lembaga Penjamin Dana Bergulir (LPDB ).
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena di Denpasar, Rabu, mengatakan tahun 2019 pihaknya menargetkan 100 koperasi yang akan menjadi sasaran monitoring dan evaluasi (monev).
"Monev sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pinjaman pihak ketiga telah dimanfaatkan oleh koperasi tersebut dan apakah sudah tepat sasaran," ujar Erwin Suryadarma, didampingi Kabid Bina Usaha, Komang Sri Widowati.
Selain itu, kata dia, monev juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah koperasi menemui kendala dalam melakukan pinjaman dengan pihak ketiga sehingga bisa mencarikan solusi. Termasuk juga untuk mengetahui kelancaran dalam penyalurannya, sembari menegaskan tahun 2019 ini ada 100 koperasi yang akan dipantau.
Erwin Suryadharma saat monev di Koperasi Karya Pemulung, Kecamatan Denpasar Barat, diterima oleh Ketua Koperasi Wayan Suba bersama pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Wayan Suba mengaku, koperasi yang dipimpinnya dalam rangka memperkuat permodalan banyak melakukan pinjaman dengan bank karena kebutuhan modal anggota sangat tinggi.
Terlebih Koperasi pemulung yang notabene anggotanya adalah para pemulung ini kebutuhan akan dana cukup tinggi. "Dana dari dalam tidak cukup, maka pengurus melakukan pinjaman ke pihak ketiga," katanya.
Diskop dan UMKM Denpasar evaluasi 100 koperasi
Rabu, 2 Oktober 2019 18:43 WIB