Denpasar, Bali (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat melakukan transformasi digital dari "offline menjadi online" dalam program "Grebeg Pasar UMKM Jualan Online" yang kini hadir di Kota Denpasar.
"Kami sangat mendukung program Grebeg Pasar UMKM yang diselenggarakan di Kota Denpasar," kata Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Pemkot Denpasar Made Saryawan menanggapi kehadiran ribuan UMKM yang berjualan secara online pada sejumlah pasar di Denpasar, Rabu.
Kali ini, Grebeg Pasar UMKM Go Online hadir di Kota Denpasar setelah sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa kota lainnya, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Kabupaten Bandung, Pangandaran, Solo, Kabupaten Lotim dan Kota Mataram, Surabaya, Yogyakarta, Padang, dan Cirebon.
Kegiatan dari 30 Juli sampai 11 Agustus 2019 di sejumlah lokasi, yaitu Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Lokitasari, Pasar Agung, Pasar Nyanggelan, dan Pasar Poh Gading.
Sebanyak 2.000 UMKM di enam pasar di Kota Denpasar ditargetkan siap untuk berjualan online. Program ini juga bekerja sama dengan Bukalapak, OVO, Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, dan PD Pasar Denpasar.
Program Grebeg Pasar UMKM Go Online tidak hanya memfasilitasi para pedagang untuk "on boarding" di marketplace, tapi juga melakukan edukasi pedagang dalam penggunaan platform pembayaran elektronik sebagai alat pembayaran yang praktis, cepat, dan aman.
Dalam proses pendampingan pedagang pasar, Kementerian Kominfo juga dibantu oleh 20 relawan Pandu Digital yang merupakan mahasiswa dari STMIK Primakara. Para pandu digital ini nantinya diharapkan dapat terus mendampingi para pedagang melakukan transaksi penjualan secara online.(*)