Gianyar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengharapkan Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, harus bisa menjadi pasar rakyat yang modern dengan manajemen atau pengelolaan yang baik sehingga mampu menghidupi ribuan pedagang dan masyarakat di sekitarnya.
“Harus jadi pasar rakyat modern, menajemen baik,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan Peninjauan Pasar Sukawati di Jalan Ciung Wanara, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Pada peninjauan lokasi revitalisasi Pasar Sukawati Blok A, B, dan C, Presiden dipandu oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan didampingi oleh sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi SP.
Saat peninjauan, Jokowi menjelaskan kepada wartawan perkembangan proyek relokasi Pasar Sukawati. Ia mengatakan, dana untuk proyek tersebut sebesar Rp89 miliar yang berasal dari APBN dan sebesar Rp3,9 miliar dari APBD.
“Pasar Sukawati sudah direlokasi dan ini saya kira bulan-bulan inilah tendernya sudah rampung, langsung dikerjakan di lapangan. Ini habis Rp89 miliar dari APBN kemudian dari APBD Rp3,9 miliar. Kita harapkan tahun ini selesai ini, tahun depan selesai itu, sudah selesai semua,” katanya.
Mantan Gubernur DKI itu mengharapkan Pasar Sukawati pasca-revitalisasi benar-benar menjadi pasar yang bersih, tertata, sehingga pengunjung semakin nyaman datang ke pasar yang telah berusia lebih dari 30 tahun itu.
“Kalau ke Bali belum ke Sukawati, itu belum ke Bali. Harus belanja, datang ke sini harus belanja,” katanya.
Jokowi juga mengatakan bahwa pasar tersebut selama ini telah menghidupi 1.700 pedagang yang menurut dia luar biasa. Bersama istri, Iriana Joko Widodo, Jokowi mengatakan entah sudah berapa kali ia mengunjungi Pasar Sukawati.