Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) menjajaki kemungkinan untuk menaturalisasi pebasket Amerika Serikat Maxie Esho dan menggunakan jasa pelatih Brian Rowsom menyusul keberhasilan keduanya mengantarkan BTN CLS Knights Indonesia menjuara ABL 2018/2019.
Managing Partner CLS, Christopher Tanuwidjaja, Senin, mengaku menjembatani proses diskusi aktif antara Perbasi dengan Esho dan Rowsom.
Rowsom, kata pria yang akrab disapa Itop itu, diminati Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih yang sejak babak semifinal kerap menyaksikan langsung aksi CLS di ABL untuk menakhodai tim nasional putra Indonesia menyongsong Piala Dunia Basket 2023.
"Sejak semifinal Pak Danny Kosasih sering nonton CLS. Dia tertarik dengan pelatih ini dan menilainya cukup tenang di lapangan," kata Christopher saat ditemui di sela acara perayaan juara bersama BTN di Menara BTN, Jakarta.
"Untuk Piala Dunia 2023 ini kan Perbasi menyiapkan timnas bermaterikan pemain-pemain muda, jadi mungkin dilihat butuh pelatih yang sabar menghadapi pemain muda," ujarnya.
Baca juga: CLS juara
Rencananya pada Selasa (21/5) Christopher akan mendampingi Rowsom bertemu dengan PP Perbasi untuk membicarakan tawaran tersebut.
Selain soal Rowsom, pertemuan itu juga mengagendakan kelanjutan proses naturalisasi Esho yang berkewarganegaraan Amerika Serikat.
"Esho sendiri mau. Dia sudah suka dengan negara ini," katanya.
"Besok dalam pertemuan, Esho minta ditelepon, supaya ada teleconference bersama Perbasi. Semoga hasilnya positif," ujar Christoper menambahkan.
Baca juga: Maxie Esho sabet gelar Pemain Terbaik Final
Esho diproyeksikan untuk memperkuat timnas Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina, medio Desember nanti.
"Sekarang peraturannya berbeda, hari ini naturalisasi paspor keluar, besok sudah bisa main. Itu SEA Games," katanya.
"Dengan berbagai proses mungkin Oktober baru keluar paspornya, tapi sudah cukup waktu buat bisa main di SEA Games pas Desember," pungkas Christoper.
Rowsom berhasil membawa CLS menjuarai ABL di musim kedua keikutsertaan mereka, lompatan dari raihan peringkat ketujuh di antara delapan peserta musim lalu.
Esho dinobatkan menjadi Pemain Terbaik (MVP) Final ABL musim ini dengan rataan 20 poin, delapan rebound dan dua assist dengan tingkat akurasi tembakan terbuka 52 persen dalam rangkaian kemenangan 3-2 CLS atas wakil Singapura, Singapore Slingers.
Baca juga: CLS belum pastikan keikutsertaan musim depan
Baca juga: Pemain CLS Knights bakal dapat cincin juara